Ini Dua Wanita Indonesia Paling Berpengaruh Versi Fortune
- account_circle -
- calendar_month Sen, 13 Okt 2025
- comment 0 komentar

Waya Watono wanita Indonesia masuk dalam daftar 100 Wanita Paling Berpengaruh di Asia 2025 versi majalah Fortune. FOTO:Injourney
JAMBISNIS.COM – Dua wanita Indonesia masuk dalam daftar 100 Wanita Paling Berpengaruh di Asia 2025 versi majalah Fortune. Keduanya memiliki kiprah bisnis dan diniai dengan parameter terukur.
Mengutip Bisnis.com, mereka yang ada dalam daftar dipilih karena dampaknya yang terukur, punya jangkauan strategi, dan kapasitas untuk membentuk masa depan, mencakup para pendiri, CEO, dan pemimpin C-suite lainnya yang pengaruhnya melintasi batas dan industri. Lebih dari sepertiga finalis MPW Asia adalah para pemimpin dalam perusahaan Global 500, China 500, dan Asia Tenggara 500.
Pemeringkatan ini juga mencakup 14 pasar di Asia Tenggara, China Raya, India, Jepang, Korea Selatan, dan Australia. Dari Indonesia, ada dua orang yang masuk dalam daftar ini bersanding dengan para wanita hebat dari berbagai penjuru Asia seperti Tan Su Shan, Melanie Perkins, Pansy Ho, dan lainnya.
Lalu siapa dua srikandi Indonesia yang di Daftar 100 Wanita Paling Berpengaruh di Asia 2025?
Dua wanita Indonesia ini berada di peringkat 75 dan 91. Mereka adalah Maya Watono (peringkat 75) dan Sandra Sunanto (Peringkat 91).
Maya Watono pada tahun 2022 ditugaskan oleh pemerintah memimpin Aviasi Pariwisata Indonesia (Injourney). Pada tahun 2024, Maya ditunjuk menjabat menjadi CEO dan menjadikannya CEO perempuan termuda di BUMN Indonesia. Di bawah tangannya, InJourney melaporkan peningkatan laba bersih hampir 120% dari tahun ke tahun.
Maya adalah lulusan University of Western Australia yang memulai bisnis agensi iklan MainAd pada 2006. Pada 2019, Maya ditunjuk menjadi CEO perempuan pertama dan termuda yang memimpin Dentsu Indonesia.
Adapun Sandra Sunanto merupakan pemimpin perusahaan perhiasan Indonesia Hartadinata Abadi sebagai CEO dan presiden direktur sejak 2017. Dia meraih gelar Sarjana Manajemen dari Universitas Katolik Parahyangan pada tahun 1996 dan gelar Magister Manajemen dari Institut Teknologi Bandung pada tahun 1999. Sandra kemudian meraih gelar Doktor Manajemen dari Universitas Erasmus Rotterdam, Belanda, pada tahun 2013.

Sandra Sunanto
Kariernya dimulai sebagai Dosen di Universitas Katolik Parahyangan dari tahun 1997 hingga 2018. Dia menjabat sebagai Wakil Dekan Bidang Kepegawaian dan Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Parahyangan dari tahun 2003 hingga 2006. Selain sebagai akademisi, Sandra juga berkarier sebagai Trainer Riset Pasar dan Manajemen Ritel dari tahun 2011 hingga 2016. Dia pernah menjabat sebagai Konsultan Pengembangan Bisnis di PT Kurnia Asta Surya dari tahun 2014 hingga 2015 dan di YOGYA GROUP dari tahun 2012 hingga 2016. Sandra juga sempat menjabat sebagai anggota Komite Audit di PT Indomobil Multi Jasa Tbk. dari tahun 2013 hingga 2017, dan pernah menjabat sebagai Direktur Utama PT Hartadinata Abadi Tbk. sejak Maret 2017 hingga sekarang. Di bawah kepemimpinannya, Hartadinata Abadi melaporkan pendapatan sebesar US$1,2 miliar tahun lalu, yang menempatkan perusahaan tersebut di peringkat ke-244 dalam daftar 500 perusahaan Asia Tenggara.
- Penulis: -
Saat ini belum ada komentar