Breaking News
light_mode
Beranda » Properti » Menteri ATR/BPN Soroti Penerima TORA yang Banyak Salah Sasaran

Menteri ATR/BPN Soroti Penerima TORA yang Banyak Salah Sasaran

  • account_circle -
  • calendar_month Kam, 27 Nov 2025
  • comment 0 komentar

JAMBISNIS.COM – Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Nusron Wahid mengungkap sejumlah persoalan yang masih muncul dalam pelaksanaan Reforma Agraria. Salah satunya ketidaktepatan sasaran subjek Tanah Obyek Reforma Agraria (TORA).

Padahal, aturan sudah jelas bahwa penerima TORA harus memenuhi kriteria prioritas, antara lain warga yang tinggal di sekitar objek tanah. Kemudian, masyarakat yang menggantungkan mata pencaharian pada tanah, baik petani maupun buruh tani; serta kelompok masyarakat miskin ekstrem yang tercatat dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) kategori desil satu (sangat miskin) dan desil dua (miskin dan rentan).

Namun dalam praktiknya, Nusron menyoroti adanya intervensi dan tekanan politik lokal yang menyebabkan penetapan subjek tidak sesuai ketentuan.

Situasi ini berpotensi memunculkan ketidakadilan baru dalam program Reforma Agraria.

“Jangan sampai karena tekanan politik lokal, orang-orang yang tidak tinggal di sekitar objek atau bukan petani justru mendapatkan jatah. Apalagi kalau yang mestinya menerima adalah mereka yang masuk desil satu dan desil dua,” tegasnya dikutip Kompas.com, Rabu (26/11/2025).

Untuk itu, Nusron meminta agar para kepala daerah dan anggota Gugus Tugas Reforma Agraria (GTRA) ikut memastikan subjek penerima TORA benar berasal dari kelompok yang berhak. Subyek TORA harus kita prioritaskan kepada masyarakat miskin dan mereka yang hidupnya bergantung pada tanah.

“Jangan sampai keputusan ini dipengaruhi tekanan atau kepentingan politik,” ujar dia.

Keterlibatan tersebut sebagaimana sudah ditetapkan dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 62 Tahun 2023. Perpres tersebut menyebutkan bahwa Ketua GTRA di tingkat daerah adalah kepala daerah secara ex-officio. Di tingkat pusat, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartanto bertindak sebagai Ketua GTRA, sedangkan Menteri ATR/Kepala BPN Nusron Wahid sebagai Ketua Harian.

Dalam struktur tersebut, Kementerian ATR/BPN memiliki mandat menyediakan dan menetapkan objek TORA, namun penetapan subjek penerima sepenuhnya berada pada kewenangan kepala daerah. Di hadapan bupati, wali kota, dan anggota GTRA se-Provinsi Bali, Nusron meminta agar penetapan subjek TORA dilakukan secara cermat dan berintegritas.

Dia mengingatkan kepala daerah untuk tidak memasukkan nama-nama yang tidak memenuhi syarat hanya karena kedekatan politik atau imbal jasa.

“Kalau bisa diteliti betul oleh timnya, Pak Bupati. Pastikan penerima benar-benar tepat dan memberi manfaat,” pungkasnya.(*)

 

  • Penulis: -
  • Editor: Darmanto Zebua

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Investor Norwegia Tolak Rencana Tesla Beri Gaji Fantastis ke Elon Musk

    Investor Norwegia Tolak Rencana Tesla Beri Gaji Fantastis ke Elon Musk

    • calendar_month Jum, 7 Nov 2025
    • 0Komentar

    JAMBISNIS.COM – Rencana Tesla memberikan gaji superbesar kepada CEO-nya, Elon Musk, menuai pro dan kontra di kalangan investor. Salah satu yang menolak secara terbuka adalah Dana Kekayaan Negara Norwegia (Norges Bank Investment Management/NBIM), salah satu pemegang saham institusional terbesar Tesla. NBIM menyatakan akan menolak proposal kompensasi baru bagi Elon Musk yang nilainya bisa mencapai USD […]

  • Sempat Galau, IHSG Dibuka Menguat ke Level 8.064

    Sempat Galau, IHSG Dibuka Menguat ke Level 8.064

    • calendar_month Kam, 16 Okt 2025
    • 0Komentar

    JAMBISNIS.COM – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat pada perdagangan sesi pertama hari ini, Kamis (16/10/2025). Berdasarkan data RTI Infokom, IHSG dibuka pada level 8.064,67. IHSG lalu bergerak pada rentang 8.030-8.072 sesaat setelah pembukaan. Sebanyak 864,74 juta saham diperdagangkan, dengan nilai Rp947,68 miliar. Sejumlah 240 saham menguat, 164 saham melemah, dan 201 saham stagnan. […]

  • IHSG Melaju di Zona Hijau, Mengikuti Langkah Bursa Regional

    IHSG Melaju di Zona Hijau, Mengikuti Langkah Bursa Regional

    • calendar_month Rab, 3 Des 2025
    • 0Komentar

    JAMBISNIS.COM – Indeks Harga Saham Gabungan (IHGS) dibuka naik pada perdagangan Rabu (3/12/2025) pagi, mengikuti jejak bursa regional. Mengutip data RTI, IHSG naik 0,26% atau 22,619 poin ke level 8.639,662. Tercatat 252 saham naik, 283 saham turun, 181 saham stagnan. Total volume perdagangan 10,7 miliar saham dengan nilai transaksi capai Rp 5,1 triliun. Sebanyak delapan […]

  • Ilustrasi Play Button

    Keluar FCA, Saham Sawit Haji Isam Rontok

    • calendar_month Sel, 14 Okt 2025
    • 0Komentar

    JAMBISNIS.COM – Saham emitem milik Haji Isam dengan kode JARR sempat mencuri perhatian di pasar modal. Saham perusahaan kelapa sawit PT Jhonlin Agro Raya Tbk (JARR) ini sempat meroket 2.028% dari Rp 384 pada pertengahan Juli 2025 ke Rp 8.175 per 13 Oktober 2025 kemarin. Dalam enam bulan JARR terbang 1.830 persen dari Rp360 pada […]

  • Ingin Tahu? Ini Warna yang Akan Pudar di 2026

    Ingin Tahu? Ini Warna yang Akan Pudar di 2026

    • calendar_month Kam, 9 Okt 2025
    • 0Komentar

    JAMBISNIS.COM – Tren warna cat rumah terus berubah setiap tahun. Mengikuti perkembangan gaya hidup dan selera estetika masyarakat. Menjelang 2026, para desainer interior mulai mengungkap sejumlah warna yang diprediksi akan kehilangan popularitas dan perlahan ditinggalkan oleh pemilik rumah. Menurut sejumlah pakar desain dikutip dari Medcom, perubahan tren warna tak lepas dari pergeseran preferensi menuju nuansa […]

  • Industri Tekstil Indonesia Tetap Bergairah, Ekspor Capai US,9 Miliar Meski Dihantam Tantangan Global

    Industri Tekstil Indonesia Tetap Bergairah, Ekspor Capai US$11,9 Miliar Meski Dihantam Tantangan Global

    • calendar_month Sel, 28 Okt 2025
    • 0Komentar

    JAMBISNIS.COM – Sektor tekstil dan garmen Indonesia menunjukkan ketahanan luar biasa di tengah tekanan ekonomi global. Asosiasi Garment dan Textile Indonesia (AGTI) mencatat, ekspor industri ini menembus US$11,9 miliar pada akhir 2024, menjadikannya salah satu kontributor utama ekspor nonmigas nasional. Ketua AGTI Anne Patricia Sutanto menegaskan bahwa industri tekstil Indonesia tidak sedang melemah, melainkan tengah […]

expand_less