Kebutuhan Aluminium RI Diproyeksi Melonjak 600%, Inalum Percepat Hilirisasi Bauksit
- account_circle syaiful amri
- calendar_month Sen, 17 Nov 2025
- comment 0 komentar

Ilustrasi: Pekerja sedang mencatat stok aluminium
JAMBISNIS.COM – PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) mempercepat langkah hilirisasi bauksit menjadi alumina dan aluminium guna memenuhi lonjakan kebutuhan nasional yang diproyeksi meningkat hingga 600 persen dalam 30 tahun mendatang. Kenaikan konsumsi aluminium di Indonesia terutama didorong oleh perkembangan pesat sektor kendaraan listrik (electric vehicle/EV), industri baterai, serta proyek energi baru terbarukan (EBT) yang membutuhkan pasokan aluminium dalam jumlah besar.
Direktur Pengembangan Usaha Inalum, Arif Haendra, mengatakan Indonesia berada di momentum strategis untuk memperkuat industri aluminium nasional yang terintegrasi dari hulu sampai hilir.
“Sejak 2018 hingga 2024, ketergantungan terhadap impor aluminium masih 54 persen, sementara kontribusi Inalum baru 46 persen. Padahal aluminium adalah bahan baku strategis untuk industri masa depan,” ujar Arif, dikutip Minggu (16/11/2025).
Arif menjelaskan konsumsi aluminium nasional akan melonjak drastis, terutama karena:
- Baterai kendaraan listrik (EV): satu battery pack EV menggunakan sekitar 18% aluminium.
- Pembangkit listrik tenaga surya (PLTS): membutuhkan sekitar 21 ton aluminium untuk setiap 1 MW pembangunan.
“Ini menjelaskan urgensi percepatan hilirisasi,” kata Arif.
Menurut Arif, hilirisasi bauksit bukan sekadar program industri, tetapi langkah penting untuk menjaga ketahanan bahan baku nasional. Karena itu, Inalum menempatkan pembangunan Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) tahap 1 dan tahap 2 sebagai agenda prioritas perusahaan.
Untuk memproduksi 1 ton aluminium, dibutuhkan:
- 6 ton bauksit
- Menjadi 2 ton alumina
- Melalui proses elektrolisis di smelter menjadi aluminium siap pakai
“Investasi hulu dan hilir harus berjalan paralel karena rantai produksinya sangat terintegrasi,” jelas Arif.
Saat ini Inalum mengoperasikan:
- Smelter aluminium primer kapasitas 275.000 ton per tahun
- Smelter aluminium sekunder 30.000 ton per tahun
- Pembangkit listrik tenaga air (hydropower) sebesar 603 MW
Untuk memenuhi kebutuhan nasional yang terus melonjak, perusahaan menyiapkan rencana ekspansi besar-besaran, termasuk pembangunan smelter baru dan penambahan potline.
- Penulis: syaiful amri

Saat ini belum ada komentar