Breaking News
light_mode
Beranda » Perbankan » Sentralisasi DHE ke Himbara, Ekonom Ingatkan Bahaya Liquidity Shock dan Monopoli

Sentralisasi DHE ke Himbara, Ekonom Ingatkan Bahaya Liquidity Shock dan Monopoli

  • account_circle syaiful amri
  • calendar_month Rab, 10 Des 2025
  • comment 0 komentar

JAMBISNIS.COM – Pemerintah tengah merancang perubahan aturan devisa hasil ekspor (DHE) sumber daya alam untuk memperkuat pasokan valuta asing di dalam negeri. Namun, sejumlah ekonom mengingatkan bahwa kebijakan yang diambil tanpa pertimbangan matang bisa memicu rush valas hingga menimbulkan gangguan stabilitas ekonomi.

Seperti diketahui, pemerintah telah memberlakukan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 8 Tahun 2025 yang mengatur kewajiban penempatan DHE SDA di perbankan nasional. Meski demikian, efektivitas kebijakan tersebut kini kembali dievaluasi Presiden Prabowo Subianto karena belum optimal meningkatkan cadangan devisa.

Sejak Juni 2025, posisi cadangan devisa sempat merosot hingga berada pada level US$148,7 miliar pada September. Kondisi mulai membaik pada Oktober–November, namun kenaikan tersebut disebut lebih banyak berasal dari penerimaan pajak dan pinjaman luar negeri.

Direktur Jenderal Strategi Ekonomi dan Fiskal Kementerian Keuangan, Febrio Nathan Kacaribu, mengatakan revisi aturan saat ini sedang dibahas dan telah disosialisasikan kepada perbankan serta pelaku usaha. Salah satu perubahan penting adalah kewajiban menempatkan DHE SDA secara khusus pada bank-bank BUMN atau Himbara.

Selain pemusatan, tingkat konversi valuta asing yang sebelumnya wajib 100 persen akan diturunkan menjadi 50 persen untuk meningkatkan likuiditas valas domestik.

Sejumlah ekonom memandang pemusatan DHE SDA ke Himbara berpotensi menekan likuiditas valas bank swasta dan bisa membuat pelaku ekspor harus menanggung biaya tambahan untuk memindahkan dananya.

Kepala Ekonom BCA, David Sumual, menilai pemerintah harus memastikan kesiapan infrastruktur dan kapasitas bank BUMN mengelola lonjakan dana valas. Selain itu, investor asing yang menjadi pemegang saham bank swasta juga dapat kehilangan kepercayaan apabila likuiditas memburuk.

Ekonom Universitas Paramadina, Wijayanto Samirin, menilai arah kebijakan pemerintah berisiko mendorong sentralisasi sektor keuangan di bawah bank-bank BUMN. Hal tersebut, menurut dia, berpotensi menghambat persaingan dan mengulang pola monopoli layanan ekspor-impor.

“Dominasi Himbara tidak otomatis menciptakan industri keuangan yang efisien,” ujarnya.

  • Penulis: syaiful amri

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Rosan Roeslani Nilai Rangkap Jabatan Dony Oskaria Perkuat Sinergi Danantara dan BP BUMN

    Rosan Roeslani Nilai Rangkap Jabatan Dony Oskaria Perkuat Sinergi Danantara dan BP BUMN

    • calendar_month Kam, 9 Okt 2025
    • 0Komentar

    JAMBISNIS.COM – CEO Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara, Rosan Roeslani, menanggapi soal rangkap jabatan Dony Oskaria yang kini menjabat sebagai Chief Operating Officer (COO) Danantara sekaligus Kepala Badan Pengaturan BUMN (BP BUMN). Rosan menilai, kehadiran Dony di dua posisi strategis tersebut justru memperkuat koordinasi dan sinergi antara Danantara dan BP BUMN dalam menjalankan berbagai program […]

  • IHSG Cetak Rekor Baru 8.295, Saham UNVR, TLKM, dan ASII Kompak Menguat

    IHSG Cetak Rekor Baru 8.295, Saham UNVR, TLKM, dan ASII Kompak Menguat

    • calendar_month Jum, 24 Okt 2025
    • 0Komentar

    JAMBISNIS.COM – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatat rekor tertinggi sepanjang masa di level 8.295,61, pada perdagangan Jumat (24/10/2025). Kenaikan ini ditopang oleh pergerakan positif saham-saham berkapitalisasi besar seperti PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR), PT Telkom Indonesia (TLKM), dan PT Astra International Tbk. (ASII). Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG naik 0,26% atau 21,25 […]

  • IHSG Rebound, Menguat ke Posisi 8.267

    IHSG Rebound, Menguat ke Posisi 8.267

    • calendar_month Sel, 14 Okt 2025
    • 0Komentar

    JAMBISNIS.COM – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat pada awal perdagangan hari ini, Selasa (14/10/2025). IHSG naik 42,76 poin atau 0,49 persen ke level 8.267. Sebanyak 250 saham tercatat menguat, sementara 241 saham melemah, dan 154 saham stagnan. Total nilai transaksi mencapai Rp 3,61 triliun dengan volume perdagangan 5,10 miliar saham. Kapitalisasi pasar tercatat […]

  • The Fed Siap Pangkas Suku Bunga Lagi, Tapi Tetap Waspadai Inflasi

    The Fed Siap Pangkas Suku Bunga Lagi, Tapi Tetap Waspadai Inflasi

    • calendar_month Kam, 9 Okt 2025
    • 0Komentar

    JAMBISNIS.COM – Bank sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve (The Fed), memberi sinyal siap melanjutkan pemangkasan suku bunga tahun ini. Namun, para pejabat tetap berhati-hati karena tekanan inflasi dinilai masih tinggi dan berpotensi menekan stabilitas ekonomi. Dalam risalah rapat kebijakan Federal Open Market Committee (FOMC) yang digelar pada 16–17 September 2025 menunjukkan bahwa sebagian besar […]

  • Formasi CPNS 2026 Diumumkan, BKN Terapkan Skema Zero Growth Tanpa Tambah ASN Baru

    Formasi CPNS 2026 Diumumkan, BKN Terapkan Skema Zero Growth Tanpa Tambah ASN Baru

    • calendar_month Rab, 29 Okt 2025
    • 0Komentar

    JAMBISNIS.COM – Pemerintah melalui Badan Kepegawaian Negara (BKN) menegaskan bahwa penerimaan CPNS 2026 akan menggunakan skema baru dengan prinsip zero growth. Artinya, tidak ada penambahan jumlah Aparatur Sipil Negara (ASN) secara nasional. Kepala BKN Zudan Arif Fakrulloh menjelaskan, rekrutmen tahun depan hanya untuk menggantikan pegawai yang pensiun, meninggal dunia, atau mengundurkan diri, bukan untuk menambah […]

  • Update Harga Sembako 3 November 2025 Harga Cabe Merah Naik 10,71% Menjadi Rp56.000 Kg

    Update Harga Sembako 3 November 2025 Harga Cabe Merah Naik 10,71% Menjadi Rp56.000 Kg

    • calendar_month Sen, 3 Nov 2025
    • 0Komentar

    JAMBISNIS.COM – Harga kebutuhan pokok masyarakat (sembako) di beberapa pasar tradisional Kota Jambi pada Senin, 3 November 2025, secara umum terpantau stabil. Namun, terdapat beberapa komoditas yang mengalami fluktuasi harga, terutama pada cabe merah besar dan cabe rawit hijau di Pasar Rakyat Talang Banjar, sedangkan di Pasar Angso Duo dan Pasar Rakyat Kasang sebagian besar […]

expand_less