Sebulan Menjabat, Menkeu Purbaya Hadapi Banyak Tantangan tapi Yakin Kondisi Terkendali
- account_circle syaiful amri
- calendar_month Kam, 9 Okt 2025
- comment 0 komentar

Ketua Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia ( APPSI ) Al Haris saat melakukan pertemuan dengan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa, di jakarta Pusat, selasa (07/10)
JAMBISNIS.COM – Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa mengaku bulan pertamanya menjabat sebagai bendahara negara penuh dengan tantangan besar, namun ia memastikan situasi keuangan Indonesia masih dalam kondisi terkendali.
Langkah-langkah awal yang ia ambil bahkan mulai menunjukkan arah baru dalam kebijakan fiskal nasional.
“Kesannya (jadi Menkeu) menarik. Penuh tantangan, tapi pasti bisa kami kendalikan,” ujar Purbaya seusai kegiatan Prasasti Luncheon Talk di Jakarta, Rabu (8/10/2025).
Purbaya yang baru sebulan menggantikan Sri Mulyani Indrawati sejak dilantik pada 8 September 2025 itu mengaku tanggung jawab besar di pundaknya membuatnya merasa seperti sudah menjabat setahun penuh. Ia bahkan berseloroh kini bertemu dengan wartawan hampir setiap hari.
Dalam satu bulan, Purbaya telah mengambil sejumlah kebijakan strategis yang berpengaruh langsung terhadap stabilitas fiskal dan pertumbuhan ekonomi nasional. Salah satu langkah utamanya adalah memindahkan dana pemerintah dari Bank Indonesia (BI) ke bank-bank Himbara senilai Rp200 triliun untuk meningkatkan likuiditas dan menurunkan cost of fund.
Kebijakan ini diharapkan mampu mendorong penyaluran kredit, konsumsi, dan investasi, serta memberikan efek berganda (multiplier effect) bagi perekonomian nasional. Selanjutnya, ia juga berencana menempatkan dana pemerintah atau Saldo Anggaran Lebih (SAL) di bank pembangunan daerah (BPD) guna memperkuat ekonomi daerah.
Dalam kebijakan cukai, Purbaya menegaskan pembatalan rencana kenaikan tarif cukai hasil tembakau yang sebelumnya sempat dirancang.
Sebagai gantinya, ia menyiapkan strategi alternatif untuk menjaga penerimaan negara sekaligus menjaga keberlangsungan industri rokok nasional.
Selain itu, Kemenkeu di bawah Purbaya kini fokus menindak tegas peredaran rokok ilegal dengan menyisir jalur distribusi, baik di kepabeanan, e-commerce, maupun toko ritel. Untuk memperkuat penerimaan pajak, Purbaya mengungkapkan tengah mengejar 200 wajib pajak besar yang memiliki tunggakan pajak inkrah dengan potensi serapan mencapai Rp60 triliun. Hingga kini, Rp7 triliun telah berhasil dikumpulkan melalui cicilan pembayaran.
Dari sisi belanja, Menkeu Purbaya menyoroti penyerapan anggaran kementerian/lembaga (K/L) dan menyiapkan langkah realokasi anggaran bagi program yang tidak berjalan optimal, termasuk untuk memperkuat program Makan Bergizi Gratis (MBG) oleh Badan Gizi Nasional (BGN). Selain itu, alokasi Transfer ke Daerah (TKD) pada rancangan APBN 2026 juga ditingkatkan sebesar Rp43 triliun menjadi Rp692,99 triliun dari rancangan awal Rp649,9 triliun sebuah sinyal kuat bahwa pemerintah berkomitmen memperkuat ekonomi daerah.
“Kami akan pastikan setiap rupiah anggaran digunakan seefektif mungkin untuk masyarakat. Koordinasi antarinstansi juga terus kami perkuat agar ekonomi tetap stabil,” tutup Purbaya.
- Penulis: syaiful amri

Saat ini belum ada komentar