Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Nasional » Menkeu Purbaya Tegas Tolak Permintaan Gubernur, Gaji PNS Daerah Tak Akan Dibayari Pemerintah Pusat

Menkeu Purbaya Tegas Tolak Permintaan Gubernur, Gaji PNS Daerah Tak Akan Dibayari Pemerintah Pusat

  • account_circle syaiful amri
  • calendar_month 8 jam yang lalu
  • comment 0 komentar

JAMBISNIS.COM – Di tengah tekanan sejumlah kepala daerah yang mengeluhkan beban fiskal, Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan bahwa pemerintah pusat belum bisa mengambil alih pembayaran gaji pegawai negeri sipil (PNS) di daerah. Ketika beban fiskal daerah makin berat dan dana transfer berkurang, harapan agar pusat menanggung gaji PNS pun muncul. Namun, jawaban tegas Menkeu Purbaya bikin semua kepala daerah harus berpikir ulang: tidak ada dana tambahan dari APBN untuk gaji pegawai daerah.

Purbaya mengatakan, keputusan tersebut diambil dengan mempertimbangkan kemampuan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) serta pentingnya menjaga keseimbangan fiskal nasional.

“Kalau diminta sekarang (gaji PNS daerah dibayar pusat), ya pasti saya nggak bisa,” ujar Menkeu, dikutip dari Antara di Jakarta, Rabu (8/10/2025).

Sebelumnya, Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi Ansharullah mengusulkan agar pemerintah pusat mengambil alih pembayaran gaji PNS daerah. Menurutnya, pemotongan Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Bagi Hasil (DBH) telah menambah tekanan keuangan daerah.

Mahyeldi menyebut, kondisi ini membuat daerah kesulitan menutup kebutuhan anggaran untuk membayar Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) serta merealisasikan berbagai program pembangunan yang telah dijanjikan kepada masyarakat.

Ia pun berharap pemerintah pusat dapat mempertimbangkan kembali kebijakan terkait Transfer ke Daerah (TKD), atau setidaknya membantu menanggung gaji pegawai agar daerah dapat fokus pada program pembangunan prioritas yang selaras dengan arah nasional. Namun hingga kini, Kementerian Keuangan tetap berkomitmen mendorong kemandirian fiskal daerah, bukan menambah ketergantungan terhadap dana pusat.

  • Penulis: syaiful amri

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Garuda Indonesia Tambah Modal Rp30,4 Triliun, Ekuitas Berbalik Positif Usai PMTHMETD

    Garuda Indonesia Tambah Modal Rp30,4 Triliun, Ekuitas Berbalik Positif Usai PMTHMETD

    • calendar_month 21 jam yang lalu
    • 0Komentar

    JAMBISNIS.COM – Maskapai pelat merah PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) kembali melakukan langkah besar dalam upaya pemulihan keuangannya. Setelah bertahun-tahun bergulat dengan kerugian dan ekuitas negatif, Garuda bersiap melakukan Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) senilai sekitar USD 1,84 miliar atau setara Rp30,4 triliun (asumsi kurs Rp16.569 per dolar AS). Langkah […]

  • Pemerintah Sita 4.000 Ton Monasit Bernilai Rp300 Triliun

    Pemerintah Sita 4.000 Ton Monasit Bernilai Rp300 Triliun

    • calendar_month Sen, 6 Okt 2025
    • 0Komentar

    JAMBISNIS.COM – Pemerintah Indonesia menyita ribuan ton mineral tanah jarang jenis monasit dari tambang ilegal di Bangka. Presiden Prabowo Subianto menyebut nilai ekonominya bisa mencapai Rp300 triliun, menjadikannya salah satu penyelamatan sumber daya alam terbesar dalam sejarah Indonesia. Saat meninjau enam smelter sitaan negara di PT Tinindo Internusa, Kecamatan Bukitintan, Kota Pangkalpinang, Senin (6/10/2025), Prabowo […]

  • IMF hingga Bank Dunia Kompak Ramal Pertumbuhan Ekonomi Indonesia di Bawah 5 Persen, di Bawah Target Pemerintah

    IMF hingga Bank Dunia Kompak Ramal Pertumbuhan Ekonomi Indonesia di Bawah 5 Persen, di Bawah Target Pemerintah

    • calendar_month 5 jam yang lalu
    • 0Komentar

    JAMBISNIS.COM – Sejumlah lembaga keuangan internasional seperti IMF, Bank Dunia, OECD, dan Japan Credit Rating Agency (JCR) kompak memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia 2025 di bawah 5 persen, lebih rendah dari target pemerintah yang menargetkan pertumbuhan minimal di angka tersebut. Kekhawatiran perlambatan ekonomi global akibat ketidakpastian perdagangan, tarif impor Amerika Serikat, dan lemahnya permintaan ekspor […]

  • IHSG Dibuka Menguat 49 Poin ke Level 8.189

    IHSG Dibuka Menguat 49 Poin ke Level 8.189

    • calendar_month Sel, 7 Okt 2025
    • 0Komentar

    JAMBISNIS.COM – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) bergerak menghijau pada perdagangan hari ini, Selasa (7/10/2025). IHSG dibuka menguat 0,61% atau bertambah 49 poin ke level 8.189,44. Mayoritas indeks sektoral di BEI menyokong kenaikan IHSG. Sejumlah sektor yang menguat paling tinggi adalah barang baku, energi, infrastruktur, perindustrian, transportasi, Keuangan, Kesehatan, properti dan […]

  • Puluhan Gubernur Temui Menkeu Purbaya, Protes Pemotongan Dana Transfer ke Daerah Rp226 Triliun

    Puluhan Gubernur Temui Menkeu Purbaya, Protes Pemotongan Dana Transfer ke Daerah Rp226 Triliun

    • calendar_month Sel, 7 Okt 2025
    • 0Komentar

    JAMBISNIS.COM – Puluhan gubernur dan wakil gubernur dari berbagai provinsi di Indonesia mendatangi Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa (7/10/2025). Pertemuan itu berlangsung panas setelah para kepala daerah yang tergabung dalam Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (Appsi) menyampaikan protes keras atas kebijakan pemotongan transfer ke daerah (TKD) dalam APBN […]

  • Menaker Yassierli: Daya Saing Rendah Jadi Pemicu Maraknya PHK di Indonesia

    Menaker Yassierli: Daya Saing Rendah Jadi Pemicu Maraknya PHK di Indonesia

    • calendar_month 23 jam yang lalu
    • 0Komentar

    JAMBISNIS.COM – Tingginya angka pemutusan hubungan kerja (PHK) di Indonesia bukan hanya disebabkan oleh pelemahan ekonomi global, tetapi juga oleh rendahnya daya saing tenaga kerja nasional. Hal itu disampaikan Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli dalam peluncuran Master Plan Produktivitas Nasional yang digagas oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) bersama Asian Productivity Organization (APO) di Jakarta Pusat, […]

expand_less