Kepala BGN Minta Tambahan Anggaran Rp28,6 Triliun untuk Program Makan Bergizi Gratis 2025
- account_circle syaiful amri
- calendar_month Kam, 13 Nov 2025
- comment 0 komentar

Sejumlah pekerja menyiapkan paket makanan untuk program makan bergizi gratis (MBG) di Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Jumat (24/10/2025
JAMBISNIS.COM – Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menegaskan perlunya tambahan anggaran dan peningkatan produksi pangan untuk menjamin keberlanjutan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di tahun 2025. Dalam rapat dengan Komisi IX DPR, Dadan mengajukan tambahan anggaran sebesar Rp28,63 triliun untuk menutup kekurangan dana dan memperluas jangkauan program.
“Total kebutuhan tambahan yang kami ajukan ke Kementerian Keuangan sebesar Rp28,63 triliun. Dengan itu, kebutuhan anggaran MBG tahun 2025 mencapai sekitar Rp99 triliun,” ujar Dadan di Jakarta, Kamis (13/11).
Saat ini, serapan anggaran MBG telah mencapai Rp36,23 triliun dari alokasi Rp51,2 triliun, dengan perkiraan kebutuhan tambahan mencapai Rp29,5 triliun hingga akhir tahun. Dadan mengingatkan potensi kekurangan pasokan pangan, khususnya telur ayam dan sayuran, jika tidak ada tambahan peternak baru di tahun depan. Menurutnya, untuk memenuhi kebutuhan MBG, Indonesia membutuhkan sedikitnya 6 juta peternak ayam baru.
“Kalau tidak ada peternak baru minimal 6 juta orang, kita akan mengalami shortage tahun depan. Itu baru untuk dua kali seminggu pemberian telur,” katanya.
Selain anggaran tambahan, BGN juga tengah menyiapkan pembangunan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di 8.000 titik daerah terpencil.
Program ini membutuhkan tambahan dana sekitar Rp14,1 triliun, termasuk untuk pembangunan peternakan, kebun pisang, dan kolam ikan lele sebagai pasokan pangan lokal.
“Kami ingin pasokan berbasis lokal. Nanti Danantara akan membantu pembiayaan agar masyarakat sekitar SPPG juga ikut sejahtera,” jelas Dadan.
Setiap SPPG nantinya diproyeksikan memiliki empat kandang ayam petelur, sembilan kandang ayam pedaging, 1,5 hektare kebun pisang, dan 32 kolam lele untuk mendukung keberlanjutan program gizi nasional. Dadan menegaskan bahwa arah kebijakan MBG ke depan adalah berbasis produksi lokal, agar program ini tidak hanya meningkatkan gizi masyarakat, tetapi juga menggerakkan ekonomi daerah melalui pemberdayaan petani dan peternak.
- Penulis: syaiful amri

Saat ini belum ada komentar