Ekspor Vanili Bali Melonjak Tajam, Tembus Rp28,7 Miliar di Kuartal III 2025
- account_circle syaiful amri
- calendar_month Sel, 7 Okt 2025
- comment 0 komentar

Petugas Balai Besar Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Bali memeriksa kualitas biji vanili sebelum diekspor ke sejumlah negara tujuan di Denpasar, Bali, Selasa (7/10/2025). Ekspor vanili asal Bali tercatat melonjak dua kali lipat pada triwulan III 2025, dengan nilai mencapai Rp28,7 miliar.
JAMBISNIS.COM – Badan Karantina Indonesia (Barantin) melalui Balai Besar Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan (BBKHI) Bali mencatat lonjakan signifikan pada ekspor komoditas vanili sepanjang Juli–September 2025. Kepala Balai Karantina Bali Heri Yuwono mengungkapkan, nilai ekspor vanili pada triwulan III mencapai Rp28,7 miliar, naik tajam dibandingkan Rp14 miliar pada triwulan I dan Rp13 miliar pada triwulan II.
“Nilai ekspor meningkat signifikan pada triwulan ketiga ini. Vanili dari Bali semakin diminati pasar global,” ujar Heri di Denpasar, Selasa (7/10/2025).
Secara kumulatif, ekspor vanili Bali periode Januari–September 2025 mencapai 126 ton dengan nilai total Rp56,5 miliar. Negara tujuan utama ekspor antara lain Amerika Serikat, Australia, Jerman, dan Jepang, dengan pasokan terbanyak berasal dari Kabupaten Tabanan.
Menurut Heri, vanili asal Indonesia khususnya dari Bali memiliki kadar vanilin tinggi dan aroma kuat, menjadikannya komoditas ekspor unggulan. Saat ini, Indonesia menempati posisi produsen vanili terbesar kedua di dunia setelah Madagaskar.
Selain vanili, Barantin juga mencatat tren positif pada ekspor kopi dan manggis dari Bali. Pihaknya berkomitmen memperkuat layanan karantina melalui digitalisasi, peningkatan SDM, laboratorium berstandar tinggi, serta sinergi dengan pemerintah daerah dan pelaku usaha.
“Kami terus mendukung ketahanan pangan nasional sekaligus memperluas akses perdagangan global,” tegas Heri.
- Penulis: syaiful amri
Saat ini belum ada komentar