Bank Dunia: Anak Muda Asia Timur dan Pasifik Sulit Dapat Pekerjaan Layak
- account_circle syaiful amri
- calendar_month Sab, 25 Okt 2025
- comment 0 komentar

JAMBISNIS.COM – Bank Dunia (World Bank) melaporkan bahwa anak muda di kawasan Asia Timur dan Pasifik menghadapi tantangan besar untuk mendapatkan pekerjaan layak. Meski ekonomi kawasan ini terus tumbuh pesat berkat ekspor dan industri padat karya, perubahan teknologi dan demografi menciptakan ketimpangan di pasar tenaga kerja.
Dalam laporannya, Bank Dunia mencatat tingkat pengangguran usia 15–24 tahun di Indonesia masih di atas 10 persen, sementara untuk usia 25–54 tahun berada di atas 5 persen. Kondisi serupa juga dialami di China, Kamboja, dan beberapa negara Pasifik, yang menghadapi rendahnya partisipasi angkatan kerja, terutama di kalangan perempuan.
“Menciptakan lapangan kerja penting, tidak hanya bagi kaum muda dan perempuan, tetapi juga bagi negara kepulauan Pasifik yang tingkat pekerjanya masih di bawah rata-rata global,” tulis Bank Dunia dalam laporan terbarunya.
Bank Dunia menilai, negara-negara di kawasan ini perlu meningkatkan produktivitas tenaga kerja dan memperluas akses terhadap pelatihan serta pekerjaan formal. Hal ini penting mengingat populasi usia kerja di kawasan Asia Pasifik diprediksi menyusut 200 juta orang pada 2025–2050, terutama di China, Vietnam, dan Thailand.
Sementara itu, negara seperti Indonesia, Filipina, dan Kamboja justru mengalami lonjakan jumlah penduduk muda, yang jika tidak terserap di sektor produktif, berisiko menimbulkan tekanan sosial dan ekonomi jangka panjang.
Bank Dunia mendorong pemerintah di kawasan Asia Timur dan Pasifik untuk memperkuat reformasi pasar tenaga kerja, memperluas kesempatan kerja inklusif, serta menyesuaikan kebijakan pendidikan dan pelatihan dengan kebutuhan industri masa depan.
- Penulis: syaiful amri

Saat ini belum ada komentar