Breaking News
light_mode
Beranda » Properti » Harga Properti Residensial 2026 Naik: Permintaan Meningkat, Ukuran Mengecil

Harga Properti Residensial 2026 Naik: Permintaan Meningkat, Ukuran Mengecil

  • account_circle darmanto zebua
  • calendar_month Rab, 26 Nov 2025
  • comment 0 komentar

JAMBISNIS.COM – Pasar properti residensial di Indonesia diproyeksikan akan terus mengalami tren kenaikan harga jual pada tahun 2026. Kondisi ini menciptakan disparitas yang semakin lebar antara daya beli masyarakat, khususnya first-time home buyer, dengan harga hunian yang ditawarkan.

CEO Leads Property Services Indonesia, Hendra Hartono, memaparkan analisis mengenai dinamika pasar perumahan, yang menunjukkan pergeseran fokus developer besar dan ancaman krisis keterjangkauan bagi generasi mendatang.

Analisis Hendra atas pasar 2026 menunjukkan bahwa pertumbuhan harga properti akan terus berjalan, didukung oleh peningkatan permintaan dan pasokan yang terus berdatangan.

Harga jual rata-rata per unit diprediksi meningkat dan akan bergerak di kisaran Rp 2,5 miliar hingga Rp 2,6 miliar per unit.

Kenaikan harga ini mencerminkan mahalnya biaya lahan dan ongkos konstruksi yang terus merangkak naik, yang mau tidak mau dibebankan kepada konsumen.

Bergeser ke Pinggiran dan Mengecil

Kenaikan harga rumah yang tidak sejalan dengan pertumbuhan pendapatan masyarakat melahirkan dua anomali krusial dalam pola konsumsi hunian.

Bagi first-time home buyer yang berorientasi pada keterjangkauan, pencarian rumah terpaksa bergeser jauh ke pinggiran kota penyangga Jakarta seperti Cisauk, Cikupa, Balaraja, dan Tenjo di Tangerang.

“Meskipun harga yang dikeluarkan relatif sama dengan tahun-tahun sebelumnya, ukuran rumah yang ditawarkan cenderung mengecil,” ujar Hendra kepada Kompas.com, Kamis (26/11/2025).

Ini adalah strategi developer untuk menjaga harga jual per unit tetap berada dalam jangkauan pasar, meski dengan mengorbankan luasan bangunan dan lahan.

Township yang dikembangkan jauh dari pusat kota hanya akan menarik minat jika menawarkan perencanaan yang matang dan harga terjangkau, dilengkapi fasilitas lengkap, ruang terbuka hijau, lingkungan bebas polusi, serta infrastruktur jalan dan transportasi umum yang memadai.

Perubahan Pola Membeli dan Menyewa

Kesenjangan harga yang semakin tak terjangkau bagi generasi mendatang memicu perubahan perilaku konsumsi yang bersifat struktural: beralih dari membeli ke menyewa.

Menyewa rumah atau apartemen di kawasan perkotaan Jakarta dianggap semakin praktis dan efisien, terutama bagi pekerja yang beraktivitas di Jakarta dan sekitarnya.

Strategi menyewa memungkinkan mereka menghemat biaya transportasi dan waktu perjalanan, yang sering kali menjadi beban signifikan saat harus tinggal di pinggiran kota.

Jika tren ini terus berlanjut tanpa adanya intervensi struktural pada harga lahan dan ongkos konstruksi, pasar properti Indonesia berisiko bergerak menuju model yang semakin terfragmentasi.

Hal ini memungkinkan segmen luxury kian makmur sementara segmen affordable semakin bergantung pada hunian sewa dan migrasi ke wilayah outer ring Jakarta.

Namun demikian, Hendra meyakini, keseimbangan pasar akan tetap terjaga dengan peningkatan pasokan kumulatif yang diperkirakan mencapai 10.000 unit hingga 11.000 unit, diimbangi oleh permintaan kumulatif yang juga meningkat menjadi 11.000 hingga 12.000 unit.

“Meskipun pasokan dan permintaan seimbang, tren kenaikan harga tetap tak terhindarkan,” jelas Hendra dikutip Kompas.com, Kamis (20/11/2025).

Dua Kutub Strategi Pengembang

Struktur pasar properti saat ini didominasi oleh pengembang ternama dan berpengalaman yang memiliki cadangan lahan sejak lama, yang diperoleh sebelum tahun 1998.

Kepemilikan lahan yang luas ini memungkinkan mereka melakukan pengembangan skala township.

Namun demikian, strategi developer besar kini mengalami pergeseran. Township besar mulai beralih fokus dari pengembangan rumah segmen menengah dan menengah atas ke segmen mewah.

Keputusan ini didorong oleh keinginan pengembang untuk meningkatkan citra dan prestise dari kawasan tersebut, meskipun pasar mewah cenderung merupakan pasar niche atau sangat terbatas.

Sementara, pengembang yang lebih baru, termasuk asing, kesulitan melakukan pengembangan skala besar karena mahalnya harga lahan.

Mereka terpaksa mengembangkan perumahan skala kecil atau memilih jalur kemitraan (joint venture) dengan developer yang lebih besar.(*)

 

  • Penulis: darmanto zebua

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Peserta Membludak! Turnamen Catur Hari Pahlawan Pengprov Jambi Jadi Ajang Cari Bibit Atlit Muda

    Peserta Membludak! Turnamen Catur Hari Pahlawan Pengprov Jambi Jadi Ajang Cari Bibit Atlit Muda

    • calendar_month Sen, 27 Okt 2025
    • 1Komentar

    JAMBISNIS.COM – Antusiasme pecatur di Provinsi Jambi benar-benar luar biasa menjelang pelaksanaan Turnamen Catur Hari Pahlawan 2025 yang digelar oleh Pengurus Provinsi (Pengprov) Percasi Jambi. Event yang bekerja sama dengan Rumah Catur Jambi ini akan dilaksanakan pada Minggu, 2 November 2025 di Rumah Catur Jambi – Kopi Mansur, Kota Jambi. Hingga saat ini, jumlah peserta […]

  • BPOM Ungkap 5 Produk Pangan Ilegal Paling Banyak Dijual di E-Commerce

    BPOM Ungkap 5 Produk Pangan Ilegal Paling Banyak Dijual di E-Commerce

    • calendar_month Jum, 28 Nov 2025
    • 0Komentar

    JAMBISNIS.COM – Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengungkap temuan ribuan akun dan tautan penjualan produk pangan olahan ilegal di berbagai marketplace sepanjang Januari–Juni 2025. Temuan ini merupakan hasil patroli siber rutin yang dilakukan BPOM terhadap e-commerce dan media sosial. BPOM menyebut seluruh tautan yang teridentifikasi telah diajukan untuk takedown melalui Kementerian Komunikasi dan Digital […]

  • Satya JKN Award 2025: Bukti Komitmen Dunia Usaha Wujudkan Keberlanjutan Ekonomi dan Perlindungan Pekerja

    Satya JKN Award 2025: Bukti Komitmen Dunia Usaha Wujudkan Keberlanjutan Ekonomi dan Perlindungan Pekerja

    • calendar_month Rab, 15 Okt 2025
    • 0Komentar

    JAMBISNIS.COM – BPJS Kesehatan kembali menggelar Satya JKN Award 2025, ajang penghargaan yang diberikan kepada 110 badan usaha yang dinilai berkomitmen tinggi dalam menjalankan kewajiban kepesertaan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Program ini menjadi bagian penting dalam membangun ekosistem bisnis yang berkelanjutan, di mana perlindungan kesehatan pekerja dipandang sebagai investasi strategis perusahaan, bukan sekadar kewajiban […]

  • Harga BBM Resmi Naik Hari Ini 1 Desember 2025, Pertamax Cs Melonjak di Semua SPBU

    Harga BBM Resmi Naik Hari Ini 1 Desember 2025, Pertamax Cs Melonjak di Semua SPBU

    • calendar_month Sen, 1 Des 2025
    • 0Komentar

    JAMBISNIS.COM – Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) non subsidi di seluruh SPBU Indonesia resmi naik per 1 Desember 2025. Kenaikan dilakukan oleh PT Pertamina Patra Niaga serta SPBU swasta seperti BP-AKR, Shell, hingga Vivo. Untuk wilayah DKI Jakarta, Pertamax (RON 92) kini naik menjadi Rp 12.750 per liter dari sebelumnya Rp 12.200 per liter. Pertamax […]

  • Menguat Tajam! Harga Emas Atam Dibanderol Rp 2.936 per Gram

    Menguat Tajam! Harga Emas Atam Dibanderol Rp 2.936 per Gram

    • calendar_month Kam, 13 Nov 2025
    • 0Komentar

    JAMBISNIS.COM – Harga emas batangan PT Aneka Tambang Tbk (Antam) menguat tajam hari ini, Kamis (13/11/2025). Emas Antam menguat sebesar Rp 29.000 menjadi Rp 2.936 per gram. Emas Antam paling murah kini dibanderol Rp1,24 juta. Sedangkan yang paling mahal Rp2,33 miliar. Sementara itu, harga beli kembali atau buyback emas Antam juga naik sebesar Rp 29.000 […]

  • Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,11% di Tengah Ketidakpastian, OCBC NISP Tekankan Kolaborasi Bisnis

    Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,11% di Tengah Ketidakpastian, OCBC NISP Tekankan Kolaborasi Bisnis

    • calendar_month Sab, 25 Okt 2025
    • 0Komentar

    JAMBISNIS.COM – Pertumbuhan ekonomi Indonesia menunjukkan tren positif dengan angka 5,11% pada kuartal II 2025, meski menghadapi dinamika global yang kompleks. Presiden Direktur OCBC NISP, Parwati Surjaudaja, menekankan bahwa kolaborasi antar pelaku bisnis menjadi kunci untuk menangkap peluang di tengah ketidakpastian ekonomi. Dalam OCBC Business Forum 2025 di Jakarta, Parwati menjelaskan bahwa sinergi antara perusahaan, […]

expand_less