Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Nasional » Pemangkasan Dana Transfer Daerah 2026, RI Disebut Kembali ke Pola Sentralisasi Ala Orde Baru

Pemangkasan Dana Transfer Daerah 2026, RI Disebut Kembali ke Pola Sentralisasi Ala Orde Baru

  • account_circle syaiful amri
  • calendar_month 7 jam yang lalu
  • comment 0 komentar

JAMBISNIS.COM – Kebijakan pemerintah pusat memangkas dana transfer ke daerah (TKD) dalam APBN 2026 memicu gelombang protes dari para kepala daerah. Langkah itu dinilai sebagai titik balik desentralisasi fiskal, bahkan dianggap mengarah kembali ke pola sentralisasi ala Orde Baru. Puluhan kepala daerah yang datang menemui Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyuarakan keresahan atas pemangkasan TKD yang mencapai Rp226,9 triliun, dari Rp919,9 triliun tahun ini menjadi hanya Rp692,9 triliun pada 2026. Mereka khawatir kebijakan ini akan memukul kemampuan fiskal daerah dan mengancam semangat otonomi yang menjadi hasil reformasi 1998.

“Daerah tentu banyak sekali yang merasakan dampak dari pemotongan TKD itu, di antaranya ada daerah yang mungkin sulit membayar belanja pegawai, besar sekali. Apalagi ada keharusan membayar P3K dan sebagainya. Nah, ini luar biasa berdampak terhadap APBD 2026,” ujar Gubernur Jambi Al Haris, Selasa (8/10/2025).

Desentralisasi fiskal merupakan amanat UU Otonomi Daerah pascareformasi, yang memberi kewenangan kepada daerah untuk mengelola anggarannya sendiri. Namun, sejumlah ekonom menilai, implementasinya belum sepenuhnya optimal, terbukti dari maraknya kasus penyalahgunaan anggaran daerah serta kapasitas fiskal yang masih timpang.

Data Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat, hingga 2024 masih ada 166 kabupaten dan kota dengan Pendapatan Asli Daerah (PAD) di bawah Rp100 miliar. Menanggapi protes itu, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengakui adanya persoalan dalam pelaksanaan desentralisasi fiskal. Ia menegaskan, langkah efisiensi dilakukan agar daerah memperbaiki tata kelola keuangannya.

“Desentralisasi enggak jelek-jelek amat, tapi pelaksanaan selama kemarin-kemarin mungkin ada kesan kurang bagus. Ada kesan ya, saya enggak tahu [aslinya],” ujar Purbaya di Kantor Kemenkeu, Jakarta, Kamis (7/10/2025).

Ia menekankan, perbaikan tata kelola fiskal menjadi kunci agar pemerintah pusat dan DPR tidak segan menaikkan kembali dana transfer ke daerah.
“Kalau realisasi belanja dan tata kelolanya baik, tentu DPR akan lebih mudah menaikkan TKD lagi,” ujarnya.

Purbaya menambahkan, evaluasi akan dilakukan pada kuartal II/2026, dan jika penerimaan pajak meningkat, alokasi TKD bisa kembali dinaikkan.

Pengamat ekonomi Universitas Mulawarman Hairul menilai kebijakan pemangkasan TKD berpotensi melemahkan kemandirian fiskal daerah. Menurutnya, langkah pemerintah pusat justru mengingatkan pada pola pikir sentralistik seperti masa Orde Baru.

“Kebijakan ini mengacak-acak prinsip fundamental desentralisasi fiskal yang dikenal dengan istilah money follows function. Kalau kewenangan tetap besar tapi dana dipotong drastis, itu kontraproduktif,” ujar Hairul, Senin (6/10/2025).

Ia menegaskan, jika program-program strategis seperti pembangunan infrastruktur kembali ditarik ke pemerintah pusat, maka fungsi pemerintah provinsi bisa terdegradasi. “Lah ini kan cara berpikir Orba banget dengan sentralisasinya. Kalau begitu hapuskan saja provinsi, cukup K/L dan kabupaten/kota,” pungkasnya.

  • Penulis: syaiful amri

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Menaker Yassierli: Daya Saing Rendah Jadi Pemicu Maraknya PHK di Indonesia

    Menaker Yassierli: Daya Saing Rendah Jadi Pemicu Maraknya PHK di Indonesia

    • calendar_month Sel, 7 Okt 2025
    • 0Komentar

    JAMBISNIS.COM – Tingginya angka pemutusan hubungan kerja (PHK) di Indonesia bukan hanya disebabkan oleh pelemahan ekonomi global, tetapi juga oleh rendahnya daya saing tenaga kerja nasional. Hal itu disampaikan Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli dalam peluncuran Master Plan Produktivitas Nasional yang digagas oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) bersama Asian Productivity Organization (APO) di Jakarta Pusat, […]

  • Kuota Impor Baja Dipangkas, ACEA Sebut Bebani Produsen Mobil

    Kuota Impor Baja Dipangkas, ACEA Sebut Bebani Produsen Mobil

    • calendar_month 4 jam yang lalu
    • 0Komentar

    JAMBISNIS.COM – Asosiasi Produsen Mobil Eropa (ACEA) menilai rencana Uni Eropa (UE) untuk memangkas kuota impor baja secara drastis terlalu berlebihan dan dapat membebani produsen mobil dengan biaya input dan administrasi yang lebih tinggi. Pernyataan ini disampaikan ACEA pada Rabu (8/10/2025). Rencana tersebut diajukan oleh Komisi Eropa pada Selasa, yang mengusulkan pemangkasan kuota impor baja […]

  • Kementrans Bekali ASN dengan Nilai Jurnalistik untuk Perkuat Strategi Komunikasi Publik

    Kementrans Bekali ASN dengan Nilai Jurnalistik untuk Perkuat Strategi Komunikasi Publik

    • calendar_month Sel, 7 Okt 2025
    • 0Komentar

    JAMBISNIS.COM – Dalam upaya memperkuat strategi komunikasi publik, Kementerian Transmigrasi (Kementrans) membekali aparatur sipil negara (ASN) dengan pemahaman dan nilai-nilai jurnalistik melalui program Pelatihan Jurnalistik Batch II di Jakarta, Selasa (7/10/2025). “Kami akan membuat tim media yang solid dan memiliki strategi komunikasi yang kuat, mampu membaca dinamika ruang digital, dan tanggap dalam menyikapi isu-isu publik,” […]

  • Cara Memulai Bisnis Rumahan Modal Kecil, Biar Cuan Lancar Tanpa Takut Gagal!

    Cara Memulai Bisnis Rumahan Modal Kecil, Biar Cuan Lancar Tanpa Takut Gagal!

    • calendar_month Sen, 6 Okt 2025
    • 0Komentar

    JAMBISNIS.COM – Mau mulai bisnis rumahan tapi masih ragu karena takut gagal atau kehabisan modal? Tenang, semua pebisnis sukses juga berawal dari langkah kecil kok. Asal niatnya kuat dan tahu caranya, usaha rumahan bisa jadi sumber cuan yang stabil, bahkan bisa berkembang besar di kemudian hari. Nah, kalau kamu sedang mikir-mikir mau mulai usaha sendiri, […]

  • Jelang High Season, Dafam Property (DFAM) Siapkan Strategi Bundling hingga Dynamic Pricing untuk Dongkrak Okupansi Hotel

    Jelang High Season, Dafam Property (DFAM) Siapkan Strategi Bundling hingga Dynamic Pricing untuk Dongkrak Okupansi Hotel

    • calendar_month 22 jam yang lalu
    • 0Komentar

    JAMBISNIS.COM – Menjelang musim libur akhir tahun yang menjadi momentum emas bagi industri perhotelan, PT Dafam Property Indonesia Tbk (DFAM) tak tinggal diam di tengah tekanan bisnis sepanjang 2025. Perseroan menyiapkan strategi agresif mulai dari paket bundling hingga penerapan dynamic pricing untuk menggenjot okupansi hotel di periode high season Natal dan Tahun Baru. Sekretaris Perusahaan […]

  • Pasar Jambi Memanas! Cabe Rawit Merah Melonjak Hingga Rp 65.000, Ayam Malah Turun Tajam

    Pasar Jambi Memanas! Cabe Rawit Merah Melonjak Hingga Rp 65.000, Ayam Malah Turun Tajam

    • calendar_month Sen, 6 Okt 2025
    • 0Komentar

    JAMBISNIS.COM Harga sejumlah bahan pokok atau sembako di beberapa pasar rakyat di Kota Jambi tercatat relatif stabil menjelang pertengahan Oktober 2025. Berdasarkan data resmi dari Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) Kota Jambi, harga komoditas di Pasar Rakyat Talang Banjar, Pasar Angso Duo, dan Pasar Rakyat Kasang menunjukkan kondisi yang cukup terkendali, meski ada sedikit fluktuasi […]

expand_less