73 Persen Produksi Batu Bara Indonesia Berkualitas Rendah, Hanya 5 Persen Kalori Tinggi
- account_circle syaiful amri
- calendar_month Kam, 6 Nov 2025
- comment 0 komentar

ILUSTRASI: Batu Bara di Indonesia berkalori rendah
JAMBISNIS.COM – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan sebagian besar produksi batu bara Indonesia masih didominasi oleh batu bara berkualitas rendah. Dari total cadangan batu bara nasional sebesar 31 miliar ton, sekitar 73 persen merupakan batu bara berkalori rendah.
Direktur Pembinaan Pengusahaan Batubara Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara (Ditjen Minerba) ESDM, Surya Herjuna, menjelaskan bahwa masalah utama sektor batu bara Indonesia bukan pada jumlah cadangan, tetapi pada rendahnya kualitas batu bara yang tersedia.
“Problemnya 73 persen kalori rendah, yang kalori tinggi cuma 5 persen, yang kalori menengah sekitar 8 persen,” ujar Surya dalam acara Coalindo Coal Conference, Rabu (5/11/2025).
Surya menambahkan, dominasi batu bara berkalori rendah membuat Indonesia kurang kompetitif di pasar global, terutama ketika permintaan dunia lebih banyak mengarah pada batu bara kalori tinggi untuk kebutuhan industri dan energi.
Tambang-tambang batu bara kalori tinggi di Indonesia umumnya sudah beroperasi lama dan menghadapi kendala teknis, seperti stripping ratio (SR) yang tinggi dan lokasi tambang yang sulit dijangkau.
“Tambang kalori tinggi biasanya SR-nya di atas 10–15, dan banyak yang berada di kawasan hutan yang sulit dibuka,” jelasnya.
Kondisi ini menyebabkan biaya produksi semakin tinggi dan pasokan batu bara berkualitas baik menjadi terbatas.
ESDM juga mencatat bahwa China masih menjadi pasar utama batu bara Indonesia, dengan volume ekspor sekitar 120 juta ton per tahun. Namun, angka ini masih sangat kecil dibandingkan produksi batu bara China yang mencapai sekitar 4 miliar ton per tahun.
“Ekspor kita ke China hanya sekitar 120 juta ton, sementara produksi China hampir 4 miliar ton. Jadi penguasaan pasar kita masih kecil,” ungkap Surya.
Hal ini menunjukkan bahwa meskipun Indonesia menjadi salah satu eksportir batu bara terbesar di dunia, pangsa pasarnya secara global belum signifikan.
Berdasarkan data Kementerian ESDM, Indonesia memiliki cadangan batu bara sebesar 31 miliar ton dan sumber daya total mencapai 93 miliar ton. Namun, jika tingkat produksi tinggi terus berlanjut tanpa inovasi teknologi dan diversifikasi energi, cadangan tersebut diperkirakan hanya akan bertahan sekitar 60 tahun ke depan.
Pemerintah saat ini tengah mendorong program hilirisasi batu bara dan peningkatan efisiensi produksi untuk meningkatkan nilai tambah serta memperpanjang usia cadangan batu bara nasional.
- Penulis: syaiful amri

Saat ini belum ada komentar