Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Nasional » Strategi Politik di Balik Kebijakan Ekonomi Purbaya: Antara Stabilitas Fiskal dan Konsolidasi Kekuasaan

Strategi Politik di Balik Kebijakan Ekonomi Purbaya: Antara Stabilitas Fiskal dan Konsolidasi Kekuasaan

  • account_circle syaiful amri
  • calendar_month 2 jam yang lalu
  • visibility 37
  • comment 0 komentar

JAMBISNIS.COM – Di balik kebijakan ekonomi yang tampak teknokratis dan berbasis data, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa ternyata memainkan strategi politik yang tak kalah cermat. Bagi pemerintahan baru, ekonomi bukan sekadar urusan angka dan pertumbuhan, melainkan juga alat untuk membangun stabilitas kekuasaan dan legitimasi politik jangka panjang. Pelantikan Purbaya sebagai Menteri Keuangan di Kabinet Pemerintahan 2025 menandai arah baru kebijakan fiskal Indonesia. Dalam pidato perdananya, Purbaya menegaskan tiga fokus utama: stabilitas fiskal jangka panjang, peningkatan investasi domestik, dan penguatan perlindungan sosial. Namun, di balik fokus ekonomi itu tersimpan kalkulasi politik matang yang mengaitkan kebijakan fiskal dengan kekuatan koalisi.

Dalam sistem politik Indonesia, kebijakan fiskal kerap menjadi alat konsolidasi koalisi. Pemerintah memanfaatkan distribusi anggaran strategis untuk menjaga dukungan politik dari partai-partai pendukung (Aspinall & Berenschot, 2019). Di bawah kepemimpinan Purbaya, alokasi belanja daerah dan proyek infrastruktur tampak diarahkan ke basis politik partai koalisi besar. Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025 mencerminkan pola ini, dengan porsi signifikan bagi daerah-daerah strategis politik (Tempo, 2025). Strategi ini bukan hal baru, namun di tangan Purbaya tampak lebih sistematis—menggabungkan aspek fiskal dan stabilitas politik jangka menengah.

Purbaya juga memahami bahwa stabilitas ekonomi adalah modal politik. Ia menekankan defisit fiskal terkendali serta koordinasi erat antara kebijakan fiskal dan moneter bersama Bank Indonesia (Kompas, 2025). Pendekatan fiskal ketat di awal masa jabatan bertujuan membangun kepercayaan pasar dan menenangkan investor, sembari memperkuat posisi politik pemerintahan baru (Harvard Business Review, 2024).
Menurut teori political business cycle (Nordhaus, 1975), pemerintah cenderung mengatur momentum kebijakan ekonomi demi dukungan politik. Purbaya memilih jalur hati-hati menahan ekspansi belanja populis di awal masa jabatan untuk membangun fondasi stabil, sebelum membuka ruang ekspansi menjelang pemilu berikutnya.

Menariknya, di tengah kebijakan fiskal ketat, Purbaya tetap mendorong perluasan program sosial. Bantuan langsung dan subsidi pendidikan menjadi prioritas (Bappenas, 2025). Strategi ini mencerminkan populisme terkendali—menjaga basis dukungan publik tanpa mengorbankan kredibilitas fiskal. Kebijakan semacam ini lazim dalam pemerintahan koalisi untuk menyeimbangkan tekanan elite dan ekspektasi publik (Robison & Hadiz, 2004). Program sosial diarahkan ke masyarakat bawah yang penting secara politik, sementara kelas menengah dan pelaku usaha dijaga dari ketidakpastian fiskal.

Selain strategi kebijakan, terdapat pula dimensi personal dalam pendekatan politik-ekonomi Purbaya. Dikenal sebagai teknokrat berintegritas, ia juga berperan sebagai jembatan antara elite teknokrat dan elite partai politik (Koran Sindo, 2025). Menurut studi Klaten (2004), kehadiran teknokrat seperti Purbaya sering menjadi penyeimbang dalam pemerintahan yang kompleks secara politik. Purbaya tampaknya memainkan peran ini dengan hati-hati mengarahkan kebijakan ekonomi tanpa menimbulkan gesekan dalam koalisi.

  • Penulis: syaiful amri

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • PHRI Ungkap Banyak Hotel Tutup & Dijual, Okupansi Anjlok Akibat Daya Beli Turun

    PHRI Ungkap Banyak Hotel Tutup & Dijual, Okupansi Anjlok Akibat Daya Beli Turun

    • calendar_month Sel, 7 Okt 2025
    • visibility 46
    • 0Komentar

    JAMBISNIS.COM – Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Hariyadi Sukamdani mengungkapkan banyak hotel di Indonesia menutup operasional dan bahkan dijual akibat penurunan tingkat hunian atau okupansi sepanjang 2025. Salah satunya terjadi di wilayah Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, yang mengalami penurunan okupansi cukup drastis. “Tadi pagi saya baru rapat internal untuk menggambarkan, satu […]

  • Catatnya, Ini Harapan Menteri PKP Terhadap Pengembang di Daerah

    Catatnya, Ini Harapan Menteri PKP Terhadap Pengembang di Daerah

    • calendar_month 4 jam yang lalu
    • visibility 3
    • 0Komentar

    JAMBISNIS.COM – Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait (Ara) terus mendorong tumbuhnya pengembang yang berkualitas di daerah untuk membuka lapangan pekerjaan. “Saya ingin terus menumbuhkan semakin banyak pengembang-pengembang yang berkualitas di daerah, supaya membuka lapangan pekerjaan,” ujar Ara dikutip dari Antara, Rabu (8/10/2025). Dia juga menyampaikan apresiasinya kepada pemerintah daerah karena sudah menjalankan […]

  • Dana SAL Rp200 Triliun Mulai Disalurkan ke Himbara, Begini Dampaknya ke Ekonomi Nasional

    Dana SAL Rp200 Triliun Mulai Disalurkan ke Himbara, Begini Dampaknya ke Ekonomi Nasional

    • calendar_month 18 jam yang lalu
    • visibility 38
    • 0Komentar

    JAMBISNIS.COM – Pemerintah mulai mengalirkan dana Saldo Anggaran Lebih (SAL) senilai Rp200 triliun ke perbankan nasional sejak September lalu. Langkah ini menjadi perhatian pelaku industri keuangan, karena dana jumbo tersebut diharapkan bisa memperkuat likuiditas Himbara dan mendorong pemulihan ekonomi nasional menjelang akhir 2025. Menteri Keuangan Purbaya Yudi Sadewa telah menempatkan dana SAL ke Himpunan Bank […]

  • Indonesia Vs Arab Saudi, Berat Tapi Menantang

    Indonesia Vs Arab Saudi, Berat Tapi Menantang

    • calendar_month 14 menit yang lalu
    • visibility 0
    • 0Komentar

    JAMBISNIS.COM – Pertandingan antara Timnas Indonesia melawan Arab Saudi akan berlangsung dini hari nanti, pukul 00.15 WIB. Duel putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 ini diprediksi akan menjadi salah satu pertandingan paling menarik dan menegangkan di babak kualifikasi Zona Asia. Secara performa terkini, Arab Saudi menunjukkan keunggulan dan dominasi dengan catatan kemenangan beruntun di babak […]

  • Bank Dunia Soroti Dominasi BUMN, Minta RI Lebih Terbuka di Rantai Pasok Global

    Bank Dunia Soroti Dominasi BUMN, Minta RI Lebih Terbuka di Rantai Pasok Global

    • calendar_month Sel, 7 Okt 2025
    • visibility 58
    • 0Komentar

    JAMBISNIS.COM –  Bank Dunia menilai Indonesia perlu lebih terbuka terhadap perdagangan global agar tidak semakin tertinggal dalam rantai pasok manufaktur dunia. Lembaga tersebut juga menyoroti dominasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang dinilai menghambat kompetisi dan reformasi ekonomi. Chief Economist of the East and Pacific Region World Bank Aaditya Mattoo mengatakan, kebijakan perdagangan Indonesia yang […]

  • Pasar Pekerja Kebersihan dan ART di Asia Tenggara Tembus Rp 2.493 Triliun, Ayasan Dorong Transformasi Blue-Collar

    Pasar Pekerja Kebersihan dan ART di Asia Tenggara Tembus Rp 2.493 Triliun, Ayasan Dorong Transformasi Blue-Collar

    • calendar_month 22 menit yang lalu
    • visibility 0
    • 0Komentar

    JAMBISNIS.COM – Di tengah gempuran teknologi dan otomasi, sektor tenaga kerja berbasis keterampilan praktis seperti kebersihan, perawatan, dan layanan rumah tangga justru tumbuh pesat. Lonjakan permintaan di kawasan Asia Tenggara bahkan mendorong nilai pasar mencapai Rp 2.493 triliun, menandakan potensi besar di balik profesi yang sering kali dipandang sebelah mata. Pekerjaan yang melibatkan empati dan […]

expand_less