Rupiah Melemah Pagi Ini, Sentuh Rp16.700 per Dolar AS
- account_circle darmanto zebua
- calendar_month Sel, 11 Nov 2025
- comment 0 komentar

ILUSTRASI
JAMBISNIS.COM – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) melemah pagi ini, Selasa (11/11/2025). Rupiah dibuka melemah 46 poin atau 0,28 persen menjadi Rp16.700 per dolar Amerika Serikat (AS) dari sebelumnya Rp16.654 per dolar AS.
Rupiah melemah bersama sejumlah mata uang Asia lainnya. Sementara indeks dolar AS menguat 0,10 persen ke 99,68.
Yen Jepang turun 0,09%, dolar Hong Kong stagnan, dolar Singapura melemah 0,05%, dolar Taiwan melemah 0,03%, dan won Korea Selatan melemah 0,50%. Lalu peso Filipina menguat 0,12%, yuan China melemah 0,04%, ringgit Malaysia turun 0,01%, dan baht Thailand melemah 0,16%.
Sebelumnya, Pengamat Mata Uang dan Komoditas Ibrahim Assuaibi memperkirakan rupiah akan menguat pada rentang Rp16.600—Rp16.660 hari ini, Selasa (11/11/2025). Ibrahim sebelumnya menuturkan pasar berekspektasi bahwa The Fed akan menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) pada Desember 2025. Hal tersebut menyusul laporan data sektor tenaga kerja AS yang melemah.
“Data pekerjaan Challenger menunjukkan bahwa AS mengalami gelombang PHK [pemutusan hubungan kerja] terburuk dalam sekitar 20 tahun pada bulan Oktober,” ucap Ibrahim dalam keterangan tertulisnya.
Menurutnya, kondisi itu memicu spekulasi The Fed akan menurunkan suku bunga untuk mencegah pelemahan pasar tenaga kerja lebih lanjut. CME Fedwatch memperkirakan peluang 61,9% pemangkasan suku bunga The Fed.
Di dalam negeri, keyakinan masyarakat terhadap kondisi ekonomi nasional kembali meningkat pada Oktober 2025. Survei Konsumen Bank Indonesia (BI) mencatat Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) melonjak ke 121,2 dari 115,0 pada September, menandakan optimisme yang kuat terhadap prospek ekonomi. Kenaikan IKK didorong oleh peningkatan Indeks Kondisi Ekonomi (IKE) dari level 102,7 menjadi 109,1. Survei mencerminkan perbaikan persepsi masyarakat terhadap penghasilan dan lapangan kerja saat ini.
Adapun Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) naik dari 127,2 ke 133,4 dan memperlihatkan optimisme terhadap kondisi ekonomi 6 bulan ke depan. Keyakinan konsumen ini menjadi sinyal positif bagi konsumsi rumah tangga, yang diproyeksikan mendorong pertumbuhan ekonomi di kuartal IV/2025.(*)
- Penulis: darmanto zebua

Saat ini belum ada komentar