Pasar Asia Menguat di Tengah Ketegangan Dagang Baru AS-China
- account_circle -
- calendar_month 5 jam yang lalu
- comment 0 komentar

ILUSTRASI: Pasar saham Asia dibuka menguat pada Rabu (15/10/2025), setelah Amerika Serikat (AS) dan China kembali terlibat dalam ketegangan perdagangan.
JAMBISNIS.COM – Pasar saham Asia dibuka menguat pada Rabu (15/10/2025), setelah Amerika Serikat (AS) dan China kembali terlibat dalam ketegangan perdagangan. Kenaikan ini berlawanan dengan pelemahan di Wall Street.
Presiden AS Donald Trump pada Selasa menuding China tidak membeli kedelai dari negaranya, yang disebutnya sebagai “tindakan bermusuhan secara ekonomi”. Ia juga mengancam akan menerapkan sanksi seperti embargo minyak goreng terhadap China.
“Volatilitas pasar tetap tinggi, dan penyebab utamanya adalah hubungan yang kembali tegang antara AS dan China,” ujar investor veteran Louis Navellier dalam catatan dikutip CNBC internasional, dilansir Investor, Rabu (15/10/2025).
Indeks acuan Jepang Nikkei 225 naik 0,3%, sedangkan Topix menguat 0,75%. Di Korea Selatan, Kospi melonjak 0,8% dan Kosdaq naik 0,83%. Indeks ASX/ S&P 200 Australia juga meningkat 0,93%.
Di Hong Kong, Hang Seng Index (HSI) diperkirakan dibuka lebih tinggi dengan kontrak berjangka diperdagangkan di level 25.763 dibandingkan penutupan sebelumnya di 25.441,35.
Para investor kini menanti rilis data inflasi China untuk September 2025 yang akan diumumkan pagi ini.
Sementara itu, di AS, indeks S&P 500 ditutup turun 0,2% ke 6.644,31 setelah sempat anjlok 1,5% dan naik 0,4% pada titik tertingginya. Nasdaq Composite melemah 0,8% ke 22.521,70, sementara Dow Jones Industrial Average justru naik 0,4% atau 202,88 poin ke 46.270,46.
Ketua The Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell menyatakan bank sentral mendekati tahap akhir pengurangan kepemilikan obligasi dan memberi isyarat kemungkinan penurunan suku bunga lebih lanjut.(*)
- Penulis: -
Saat ini belum ada komentar