Breaking News
light_mode
Beranda » Internasional » Ketatnya Regulasi Australia Buat Ragu Pembisnis Indonesia Untuk Investasi

Ketatnya Regulasi Australia Buat Ragu Pembisnis Indonesia Untuk Investasi

  • account_circle syaiful amri
  • calendar_month Sen, 17 Nov 2025
  • comment 0 komentar

JAMBISNIS.COM – Hubungan perdagangan Indonesia–Australia dinilai masih belum optimal meski memiliki potensi ekonomi yang besar. Anggota Dewan Institut Australia–Indonesia, Rob Law, menyebut bahwa hambatan utama terletak pada regulasi yang ketat serta biaya operasional tinggi di Australia.

Dalam media briefing di The Grace Hotel, Sydney, Senin (18/11/2025), Law menegaskan bahwa sistem hukum Australia sangat detail dan tidak memberikan ruang kompromi. Inilah yang membuat banyak pelaku usaha Indonesia terkejut saat mencoba masuk ke pasar Australia.

Menurut Law, Australia dikenal dengan persyaratan legal dan standar operasional yang sangat rapi dan wajib dipatuhi. Struktur regulasi tersebut berbeda dengan kondisi pasar Indonesia yang lebih fleksibel, sehingga sering menimbulkan kesulitan bagi pebisnis yang tidak terbiasa dengan tingkat disiplin administrasi itu.

“Ada juga tantangan terkait regulasi Australia. Australia adalah negara dengan sistem hukum yang sangat ketat dan memiliki banyak peraturan,” ujar Law.

Selain regulasi, tingginya biaya operasional di Australia juga menjadi hambatan besar. Mulai dari biaya tenaga kerja, standar keselamatan, hingga kepatuhan lingkungan, semuanya menuntut penyesuaian besar.

Hal itu membuat banyak perusahaan Indonesia ragu mengambil langkah ekspansi karena menilai biaya awal tidak sebanding dengan potensi keuntungan jangka pendek.

“Bagi bisnis Indonesia yang ingin masuk ke Australia, mereka menghadapi beberapa hambatan. Secara khusus, tingginya biaya operasional di Australia menjadi tantangan besar bagi bisnis Indonesia,” lanjutnya.

Law menambahkan bahwa proses perizinan dan tata kelola bisnis di Australia memerlukan strategi yang komprehensif. Tanpa persiapan matang, pelaku usaha bisa kewalahan menghadapi berbagai tuntutan administratif.

“Karena itu kita bisa bekerja dengan bisnis Indonesia untuk memastikan mereka memahami tantangan tersebut sebelum masuk ke pasar, dan bahwa mereka menyiapkan strategi yang kuat untuk mengatasinya,” jelasnya.

Pernyataan ini semakin menegaskan perlunya pendampingan, edukasi, dan perencanaan matang bagi perusahaan Indonesia agar bisa memanfaatkan peluang besar yang sebenarnya tersedia di pasar Australia.

  • Penulis: syaiful amri

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • QRIS Tembus Korea! BI Uji Coba Pembayaran Digital Tanpa Batas Negara

    QRIS Tembus Korea! BI Uji Coba Pembayaran Digital Tanpa Batas Negara

    • calendar_month Jum, 31 Okt 2025
    • 0Komentar

    JAMBISNIS.COM – Bank Indonesia (BI) mulai menjalankan tahap percobaan awal (sandboxing) untuk penggunaan Quick Responses Indonesian Standard (QRIS) lintas negara(cross border) dengan Korea Selatan. Bila uji coba berjalan lancar penerapan QRIS ke Korea Selatan akan berlaku sepenuhnya pada tahun 2026. “Kita launching sandboxing dengan Korea Selatan, insya Allah tahun depan mulai nyambung,” ucap Gubernur BI […]

  • Prabowo Terkejut Lihat Tumpukan Uang Korupsi CPO Rp 13,2 Triliun yang Disita Kejagung

    Prabowo Terkejut Lihat Tumpukan Uang Korupsi CPO Rp 13,2 Triliun yang Disita Kejagung

    • calendar_month Sen, 20 Okt 2025
    • 0Komentar

    JAMBISNIS.COM – Kejaksaan Agung (Kejagung) Republik Indonesia secara resmi menyerahkan uang pengganti kerugian negara, senilai lebih dari Rp13 triliun dalam kasus korupsi fasilitas ekspor Crude Palm Oil (CPO) dan produk turunannya. Penyerahan ini dilakukan langsung di hadapan Presiden Prabowo Subianto, Senin (20/10/2025), di Gedung Utama Kejaksaan Agung, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Presiden Prabowo tiba di […]

  • Kebakaran Kantor Terra Drone Tewaskan Ibu Hamil yang Akan Melahirkan 

    Kebakaran Kantor Terra Drone Tewaskan Ibu Hamil yang Akan Melahirkan 

    • calendar_month Rab, 10 Des 2025
    • 0Komentar

    JAMBISNIS.COM – Kebakaran di kantor PT Terra Drone Indonesia, Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (9/12/2025), menelan sedikitnya 22 korban jiwa. Salah satu korban yang meninggal adalah Novia Nurwana (28), seorang ibu hamil yang rencananya akan melahirkan bulan depan. Identitas Novia dipastikan Tim Disaster Victim Identification (DVI) melalui pemeriksaan sidik jari, data gigi, catatan medis, dan properti […]

  • Daftar Pinjol Resmi OJK Terbaru November 2025

    Daftar Pinjol Resmi OJK Terbaru November 2025

    • calendar_month Kam, 4 Des 2025
    • 0Komentar

    JAMBISNIS.COM – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) kembali merilis daftar lengkap perusahaan penyelenggara layanan pendanaan bersama berbasis teknologi informasi atau peer-to-peer (P2P) lending yang berizin dan terdaftar secara resmi. Pembaruan data dilakukan per 7 November 2025, dengan total 95 perusahaan pinjol legal yang dinyatakan memenuhi standar dan boleh beroperasi di Indonesia. Di tengah pesatnya pertumbuhan layanan […]

  • Kesepakatan Dagang Indonesia–AS Terancam Batal, Washington Klaim Jakarta Mundur dari Komitmen

    Kesepakatan Dagang Indonesia–AS Terancam Batal, Washington Klaim Jakarta Mundur dari Komitmen

    • calendar_month Rab, 10 Des 2025
    • 0Komentar

    JAMBISNIS.COM – Kesepakatan dagang antara Indonesia dan Amerika Serikat (AS) dilaporkan berada di ambang kegagalan. Financial Times (FT) menyebut Washington menilai Jakarta mulai mundur dari beberapa komitmen yang sebelumnya telah disepakati dalam perundingan bilateral. FT mengutip pernyataan Perwakilan Dagang AS, Jamieson Greer, yang menilai Indonesia melakukan backtracking atau menarik diri dari sejumlah hal yang menjadi […]

  • OJK Ingatkan Himbara Jika Ingin Naikkan Bunga Deposito Valas

    OJK Ingatkan Himbara Jika Ingin Naikkan Bunga Deposito Valas

    • calendar_month Rab, 5 Nov 2025
    • 0Komentar

    JAMBISNIS.COM – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memberikan peringatan kepada bank-bank milik negara (Himbara) terkait rencana menaikkan suku bunga deposito valas atau valuta asing. Rencana tersebut kabarnya akan diterapkan pada 5 November 2025, dengan bunga deposito USD (dolar AS) naik menjadi 4%. Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae mengatakan, keputusan penetapan bunga deposito dalam […]

expand_less