Desa Tawangargo Jadi Percontohan Pertanian Cerdas Hadapi Perubahan Iklim
- account_circle syaiful amri
- calendar_month Jum, 10 Okt 2025
- comment 0 komentar

Petani di Desa Tawangargo, Malang, memanfaatkan sistem Smart-Eco Farming dengan tenaga surya untuk mendukung pertanian hortikultura berkelanjutan. (Dok. merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)
JAMBISNIS.COM – Program Tawangargo Smart-Eco Farming Village atau TAMENG di Kabupaten Malang berhasil menjadi contoh sukses penerapan pertanian hortikultura berkelanjutan dalam menghadapi tantangan perubahan iklim. Program yang digagas oleh Petrokimia Gresik ini berkembang pesat sejak 2022 dan kini bertransformasi menjadi Living Lab berbasis masyarakat, tempat petani, peneliti, mahasiswa, dan komunitas berkolaborasi menciptakan inovasi pertanian.
“Di sini kami bukan hanya jadi objek, tapi juga subjek. Kami melakukan uji coba nyata untuk pertanian berkelanjutan,” ujar Karmukit, perwakilan petani TAMENG, Kamis (9/10/2025).
TAMENG menerapkan konsep Climate Smart Agriculture, memanfaatkan energi surya (solar cell) untuk pompa air dan irigasi tetes, serta mengolah limbah pertanian menjadi pupuk organik cair, agensia hayati, dan pakan ternak. Selain itu, limbah sayur yang masih layak konsumsi diolah oleh istri petani menjadi produk olahan seperti mie sayur, keripik, dan dodol sayur. Wilayah ini juga membuka wisata edukasi pertanian, menjadikan desa tak hanya produktif tapi juga menarik untuk dikunjungi.
“Sekarang TAMENG berkembang menjadi pusat riset berbasis komunitas. Ini bukti bahwa masa depan pertanian Indonesia bisa dimulai dari desa,” tambah Karmukit.
Program ini melibatkan 35 petani dalam kelompok Agronova Vision, dengan dukungan penuh dari Petrokimia Gresik untuk meningkatkan produktivitas sekaligus pendapatan petani melalui teknologi ramah lingkungan.
- Penulis: syaiful amri
Saat ini belum ada komentar