Bank Bersiap, Nasabah Diprediksi Rajin Menabung Hingga Akhir 2025
- account_circle syaiful amri
- calendar_month 18 jam yang lalu
- comment 0 komentar

Perbankan optimistis nasabah makin rajin menabung hingga akhir 2025, didukung hasil survei LPS dan momentum bonus akhir tahun.
JAMBISNIS.COM – Di tengah stabilnya daya beli masyarakat dan inflasi yang terjaga, perbankan melihat peluang baru menjelang akhir tahun. Harapannya, nasabah akan semakin rajin menabung, memberi angin segar bagi kinerja penghimpunan dana murah (CASA) hingga tutup tahun 2025. Optimisme ini diperkuat oleh survei Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) yang menyebutkan bahwa saat ini hingga tiga bulan mendatang merupakan waktu tepat untuk menabung. Indeks Waktu Menabung (IWM) dalam survei meningkat menjadi 26,1% pada September 2025, naik dari 24,5% pada Agustus 2025.
Selain itu, persentase responden yang menilai tiga bulan ke depan adalah waktu yang tepat untuk menabung juga naik menjadi 35,8%, dari sebelumnya 31,6%.
“Niat menabung konsumen masih terjaga, baik untuk saat ini maupun tiga bulan ke depan,” ujar Direktur Group Riset LPS, Seto Wardono, belum lama ini.
Temuan ini menjadi kabar baik bagi sektor perbankan, mengingat tabungan merupakan sumber dana murah yang tengah diincar bank. Namun, pertumbuhan tabungan nasional per Agustus 2025 hanya mencapai 5,5% YoY, melambat dari bulan sebelumnya yang tumbuh 6,1% YoY.
Head of Deposit Product Management Bank Mandiri, Mega Ekaputri Pujianto, menuturkan pihaknya optimistis aktivitas menabung akan meningkat di kuartal IV-2025, seiring dengan momentum musiman seperti penerimaan bonus akhir tahun dan THR.
“Momentum tersebut diperkirakan akan mendorong kenaikan dana pihak ketiga, khususnya tabungan, yang secara historis tumbuh sekitar 4% dibandingkan kuartal sebelumnya,” jelas Mega kepada Kontan, Senin (6/10).
Per Agustus 2025, total tabungan yang dihimpun Bank Mandiri mencapai Rp 505,26 triliun, naik dari Rp 475,63 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
“Stabilnya daya beli masyarakat serta inflasi yang terjaga di kisaran 3% juga menjadi faktor pendukung yang memperkuat optimisme tersebut,” tambahnya.
Meski demikian, Mega mencermati bahwa peningkatan konsumsi masyarakat menjelang akhir tahun bisa menjadi tantangan tersendiri bagi pertumbuhan tabungan. Untuk menyeimbangkan hal ini, Bank Mandiri memperkuat strategi akuisisi nasabah baru serta mendorong transaksi digital melalui aplikasi Livin’ by Mandiri yang kini memiliki lebih dari 34 juta pengguna aktif.
“Dengan dukungan digitalisasi dan program loyalti yang berkelanjutan, Bank Mandiri optimistis pertumbuhan tabungan akan tetap positif hingga akhir tahun, di kisaran 5%,” pungkasnya.
Sementara itu, Direktur KB Bank, Robby Mondong, mengatakan pihaknya juga terus berupaya memperbesar porsi dana murah, di mana tabungan menjadi salah satu komponen utama. KB Bank mengoptimalkan potensi tabungan dari payroll nasabah korporasi, khususnya perusahaan Korea Selatan yang menjadi bagian dari ekosistem bisnisnya.
“Ini juga suatu ekosistem baik, antara perusahaan maupun individual-individual yang bekerja di Indonesia,” ujarnya.
Dengan potensi masyarakat yang semakin rajin menabung dan strategi digitalisasi yang makin kuat, perbankan menatap sisa tahun 2025 dengan nada optimis berharap dana murah kembali mengalir deras hingga akhir tahun.
- Penulis: syaiful amri
Saat ini belum ada komentar