Indef Nilai Reformasi WTO Penting untuk Perdagangan Multilateral yang Adil
- account_circle syaiful amri
- calendar_month Sen, 27 Okt 2025
- comment 0 komentar

Wakil Menteri Perdagangan RI Dyah Roro Esti Widya Putri, selaku Alternate ASEAN Co-Chair, memimpin forum Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) Ministers' Meeting ke-4 di Kuala Lumpur, Malaysia, Kamis (25/9/2025)
JAMBISNIS.COM – Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Esther Sri Astuti, menilai keputusan negara-negara anggota Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (RCEP) terkait reformasi Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) sangat penting untuk menciptakan sistem perdagangan multilateral yang lebih adil dan berkeadilan.
“Menurut saya, WTO masih belum fair. Seharusnya WTO tidak hanya melihat dari kepentingan negara tertentu saja, tapi juga negara produsen,” ujar Esther saat dihubungi di Jakarta, Senin (27/10/2025).
Salah satu poin utama dalam pernyataan bersama (joint statement) para pemimpin RCEP pada rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-47 ASEAN di Kuala Lumpur, Malaysia, adalah soal pentingnya reformasi WTO.
Dalam pernyataan tersebut, para pemimpin negara menegaskan bahwa reformasi WTO diperlukan agar organisasi tersebut tetap menjadi fondasi sistem perdagangan multilateral yang terbuka, transparan, adil, dan berbasis aturan.
“Kami menggarisbawahi bahwa integrasi regional yang diupayakan dalam kerangka sistem perdagangan multilateral, dengan WTO sebagai intinya, merupakan hal yang fundamental bagi stabilitas ekonomi, ketahanan, dan kesejahteraan jangka panjang kawasan ini,” tulis pernyataan itu.
Esther menilai reformasi WTO yang lebih ambisius sangat penting agar organisasi tersebut dapat memenuhi kepentingan seluruh anggota secara seimbang, bukan hanya negara-negara besar atau maju.
Dengan adanya reformasi yang lebih berkeadilan, lanjut Esther, negara-negara di kawasan Asia Tenggara, termasuk Indonesia, sebagai produsen beragam komoditas, akan lebih mampu menjalankan perdagangan internasional yang setara dan kompetitif.
“Jika reformasi dilakukan dengan benar, dampaknya akan positif terhadap perekonomian lokal, nasional, dan regional,” ujar Esther.
- Penulis: syaiful amri

Saat ini belum ada komentar