Persaingan Otomotif Dimulai, Bea Masuk Mobil Eropa 0 Persen
- account_circle -
- calendar_month 9 jam yang lalu
- comment 0 komentar

ILUSTRASI: Mobil Ferrari, BMW, Mercedes-Benz, dan Audi akan masuk pasar Indonesia dengan harga lebih kompetitif setelah bea masuk mobil Eropa 0 persen.(F:Ist)
JAMBISNIS.COM– Industri otomotif nasional bersiap menghadapi babak baru setelah Indonesia resmi menandatangani perjanjian dagang Indonesia–European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA). Pasalnya, berdasarkan dokumen European Commision, bea masuk mobil asal Eropa yang tadinya 50 persen akan dihilangkan dalam lima tahun ke depan. Sehingga membuka jalan bagi merek seperti Ferrari, BMW, Mercedes-Benz, dan Audi untuk masuk pasar dengan harga lebih kompetitif.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut penandatanganan IEU–CEPA sebagai tonggak bersejarah setelah sembilan tahun proses perundingan sejak putaran pertama di Brussels pada 2016.
“Perjalanan sembilan tahun ini telah membawa kita pada sebuah tonggak bersejarah yang mencerminkan komitmen bersama dan berkelanjutan kita terhadap kemitraan ekonomi yang terbuka, adil, dan berkelanjutan melalui IEU–CEPA,” katanya dikutip dari Kompas, Rabu (15/10/2025).
Langkah ini menandai perubahan besar dalam peta persaingan otomotif Tanah Air yang selama puluhan tahun didominasi produsen asal Jepang seperti Toyota, Honda, dan Mitsubishi. Bagi konsumen, peluang memiliki mobil Eropa kini menjadi lebih nyata, sementara bagi pelaku industri, momentum ini menuntut strategi bisnis yang lebih adaptif, efisiensi produksi, serta percepatan inovasi agar tetap relevan di tengah kompetisi global.
Selain pembebasan bea masuk, kesepakatan ini juga memungkinkan kendaraan asal Uni Eropa yang telah mengantongi sertifikasi UN type approval untuk diakui langsung di Indonesia tanpa pengujian ulang. Langkah ini diharapkan mempercepat adopsi standar keselamatan dan teknologi kendaraan yang lebih canggih. Kemudian, Indonesia akan bergabung dalam UNECE 1958 Agreement, kerangka utama regulasi otomotif global serta memperkuat kerja sama teknis melalui forum Automotive Working Group.
Masuknya mobil Eropa berstatus zero tariff akan menambah dimensi baru dalam lanskap persaingan kendaraan bermotor di regional. China, yang tengah agresif mendatangkan mobil listrik ke Indonesia dengan proyeksi nilai impor mencapai lebih dari Rp 15 triliun hingga tahun fiskal 2025, kini menghadapi pesaing baru dari benua biru. Situasi ini menjadikan pasar otomotif Indonesia semakin strategis, menjadi arena pertemuan tiga kekuatan besar dunia yaitu Jepang, China, dan Eropa. Persaingan tidak lagi hanya soal harga, tetapi juga kualitas, inovasi, dan kecepatan adopsi teknologi baru.(*)
- Penulis: -
Saat ini belum ada komentar