Citibank: AI Bisa Dongkrak Laba Industri Perbankan Global hingga Rp33,46 Kuadriliun pada 2028
- account_circle syaiful amri
- calendar_month Sen, 27 Okt 2025
- comment 0 komentar

CEO Citibank, N.A., Indonesia (Citi Indonesia) Batara Sianturi (kanan) dan Chief Economist Citi Indonesia Helmi Arman (kiri) menjawab pertanyaan awak media saat ditemui pada acara Citi Data Centre Day 2025 di Jakarta, Senin (27/10/2025). Riset Citibank menunjukkan bahwa penerapan kecerdasan buatan dapat mendorong pertumbuhan laba industri perbankan global mencapai 2 triliun dolar AS pada 2028. ANTARA/Uyu Septiyati Liman.
JAMBISNIS.COM – CEO Citibank, N.A., Indonesia (Citi Indonesia) Batara Sianturi mengungkapkan bahwa penerapan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) berpotensi meningkatkan laba industri perbankan global hingga mencapai 2 triliun dolar AS atau setara Rp33,46 kuadriliun (kurs Rp16.728) dalam tiga tahun ke depan.
“Riset Citi menunjukkan bahwa kecerdasan buatan akan menjadi salah satu kekuatan utama di era ini. Kami memperkirakan bahwa AI akan mendorong laba industri perbankan global hingga mencapai 2 triliun dolar AS pada tahun 2028,” ujar Batara dalam acara Citi Data Centre Day 2025 di Jakarta, Senin (27/10/2025).
Batara menilai, pesatnya transformasi digital di berbagai sektor menandakan semakin pentingnya teknologi dan data dalam membentuk lanskap ekonomi modern.
“Dalam beberapa tahun terakhir, kita telah melihat bagaimana adopsi digital mengubah berbagai industri, mulai dari cara kita berbelanja dan bertransaksi, hingga cara kita berbisnis dan mengakses layanan kesehatan,” ujarnya.
Menurut Batara, sektor keuangan memiliki potensi besar dalam penerapan AI karena memiliki basis data yang luas serta nasabah yang cepat beradaptasi terhadap teknologi baru. Citi sendiri telah menjadikan pendekatan “AI-first” sebagai bagian dari strategi global perusahaan.
Hingga September 2025, Citi AI tools telah digunakan di lebih dari 80 negara dan yurisdiksi, dengan rencana perluasan implementasi termasuk di Indonesia.
Batara menekankan pentingnya infrastruktur data yang kuat untuk mendukung pemanfaatan AI di sektor perbankan. Hal ini mencakup pusat data (data center) dan komputasi awan (cloud computing) yang menjadi tulang punggung sistem digital modern.
“Di negara seperti Indonesia, di mana adopsi digital tumbuh dengan sangat cepat, memiliki infrastruktur data yang andal dan berkelanjutan menjadi hal yang sangat penting,” jelasnya.
Citibank, lanjut Batara, berkomitmen mendukung ekosistem digital nasional melalui kemitraan dengan sektor publik dan swasta, termasuk upaya memodernisasi sistem internal untuk meningkatkan efisiensi layanan perbankan institusional dan komersial.
“Ke depannya, kolaborasi akan menjadi kunci menjaga momentum ini. Dibutuhkan kerja sama semua pihak pelaku bisnis, investor, mitra teknologi, dan regulator agar infrastruktur data kita tidak hanya maju, tetapi juga berkelanjutan, aman, dan inklusif,” tegas Batara.
- Penulis: syaiful amri

Saat ini belum ada komentar