KKP Bangun Laboratorium 2026 untuk Pastikan Produk Laut Indonesia Bebas Radioaktif
- account_circle syaiful amri
- calendar_month Sel, 28 Okt 2025
- comment 0 komentar

JAMBISNIS.COM – Menteri Kelautan dan Perikanan (KP) Sakti Wahyu Trenggono menyatakan bahwa pemerintah akan membangun laboratorium khusus pada tahun depan untuk memastikan seluruh produk laut (seafood) Indonesia aman dari kontaminasi radioaktif.
“Kita akan membangun laboratorium untuk memastikan bahwa seluruh produk laut yang diproduksi Indonesia, baik untuk ekspor maupun konsumsi dalam negeri, aman dari radioaktif,” ujar Trenggono di Jakarta, Selasa (28/10/2025).
Langkah ini merupakan tindak lanjut dari kerja sama antara pemerintah Indonesia dan Amerika Serikat dalam memastikan ekspor udang serta produk laut Indonesia bebas dari kontaminasi Cesium-137 (Cs-137).
Menteri Trenggono juga meminta seluruh Unit Pengolahan Ikan (UPI) agar menggunakan peralatan pengujian sesuai standar yang diakui oleh Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat.
“Kita sudah berkomunikasi dengan FDA AS terkait peralatan apa saja yang comply dan diakui, dan itu akan kita terapkan di semua UPI,” jelasnya.
Sesuai kesepakatan, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) akan bertindak sebagai certifying entity (CE) yang berwenang menerbitkan sertifikat bebas kontaminasi Cs-137 bagi ekspor udang dan produk laut Indonesia ke pasar AS.
Pemerintah kini mewajibkan sertifikat bebas radioaktif bagi pelaku usaha yang akan mengekspor produk perikanan, terutama udang, ke Amerika Serikat. Sertifikat ini menjadi syarat utama untuk memenuhi kebijakan import alert yang diterbitkan oleh FDA AS.
Proses pengujian akan dilakukan di laboratorium yang ditunjuk oleh pemerintah, termasuk laboratorium Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Biaya pengujian ditanggung oleh eksportir, sementara sertifikasi akan diterbitkan oleh unit pelaksana teknis (UPT) KKP di daerah setelah hasil uji dinyatakan aman.
Langkah ini diharapkan mampu memperkuat kepercayaan pasar internasional terhadap produk perikanan Indonesia sekaligus menjaga keamanan pangan nasional dari risiko kontaminasi bahan radioaktif.
- Penulis: syaiful amri

Saat ini belum ada komentar