Kembalikan Kepercayaan Investor, Nestlé PHK 16.000 Pekerja
- account_circle -
- calendar_month 23 jam yang lalu
- comment 0 komentar

ILUSTRASI: Raksasa makanan dan minuman global Nestlé SA akan memangkas 16.000 karyawan di seluruh dunia sebagai bagian dari strategi efisiensi biaya.(F:Ist)
JAMBISNIS.COM – Raksasa makanan dan minuman global Nestlé SA akan memangkas 16.000 karyawan di seluruh dunia sebagai bagian dari strategi efisiensi biaya di bawah kepemimpinan CEO barunya, Philipp Navratil.
Langkah ini menjadi upaya perusahaan untuk memangkas pengeluaran dan mengembalikan kepercayaan investor.
Navratil menyebutkan bahwa target penghematan biaya perusahaan dinaikkan menjadi 3 miliar franc Swiss (setara US$3,77 miliar) pada akhir 2027, dari target sebelumnya sebesar 2,5 miliar franc Swiss.
“Dunia berubah, dan Nestlé harus berubah lebih cepat,” ujar Navratil, Kamis (16/10/2025).
Nestlé, produsen cokelat KitKat, kopi Nespresso, dan bumbu Maggi tengah menghadapi masa penuh gejolak di tingkat manajemen.
Navratil ditunjuk menggantikan Laurent Freixe, yang diberhentikan pada September lalu karena terlibat hubungan pribadi dengan bawahannya.
Tak lama setelah itu, Ketua Dewan Paul Bulcke juga mengundurkan diri lebih awal dan posisinya digantikan oleh mantan CEO Inditex, Pablo Isla.
Navratil mengatakan bahwa sekitar 12.000 dari total pemangkasan akan berasal dari posisi white collar (pegawai kantoran) dalam dua tahun ke depan, sementara 4.000 lainnya berasal dari lini produksi dan rantai pasok.
Langkah efisiensi ini menjadi bagian dari strategi restrukturisasi besar-besaran untuk memperbaiki kinerja operasional perusahaan.
Langkah pemangkasan tenaga kerja ini disambut positif pasar. Saham Nestlé naik 7,5% pada perdagangan Kamis pagi waktu Zurich.
Analis Bernstein menyebut hasil kinerja kuartal terbaru Nestlé sebagai “bahan bakar bagi api transformasi,” dengan pemangkasan tenaga kerja sebagai kejutan positif yang signifikan.
Nestlé mencatat pertumbuhan volume penjualan (real internal growth/RIG) sebesar 1,5% pada kuartal III-2025, jauh di atas ekspektasi analis sebesar 0,3%.
Kinerja ini memberi ruang bagi Navratil untuk memperkuat fondasi pertumbuhan setelah promosi mendadaknya.
“Kami sedang membangun budaya kerja yang berorientasi kinerja, menolak kehilangan pangsa pasar, dan memberi penghargaan bagi yang mampu menang,” tegas Navratil.
Nestlé juga tengah melakukan kajian strategis terhadap bisnis air minum, minuman premium, serta lini vitamin dan suplemen yang dinilai memiliki margin dan pertumbuhan rendah.
Perusahaan memperkirakan pertumbuhan penjualan organik akan meningkat dibanding 2024, dengan margin laba operasi di kisaran 16% atau lebih.
Penjualan organik naik 4,3% pada kuartal III, melampaui perkiraan analis sebesar 3,7%. Pertumbuhan terutama ditopang oleh kenaikan harga pada segmen kopi dan cokelat, sementara pasar Tiongkok menjadi hambatan utama.
CFO Anna Manz menjelaskan, Nestlé sebelumnya terlalu fokus memperluas distribusi di Tiongkok tanpa memperkuat permintaan konsumen.
“Sekarang kami sedang memperbaiki itu, memperkuat efisiensi distribusi sekaligus membangun kembali permintaan konsumen,” katanya.(*)
- Penulis: -
Saat ini belum ada komentar