Investasi Tembus Rp1.434 Triliun, BKPM Sebut Serap 1,95 Juta Tenaga Kerja
- account_circle -
- calendar_month 21 jam yang lalu
- comment 0 komentar

CEO Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara Indonesia (Danantara Indonesia) Rosan Roeslani memberi keterangan dalam konferensi pers usai rapat Koordinasi Persiapan Indonesia International Sustainability Forum (ISF) 2025 di Kantor BKPM, Jakarta, Rabu (1/10/2025). ANTARA/Putu Indah Savitri/pri.
JAMBISNIS.COM – Dalam sembilan bulan terakhir, Januari-September 2025 total investasi yang masuk ke Indonesia sudah mencapai Rp1.434,3 triliun. Data itu diungkap oleh Rosan Perkasa Roeslani, Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Jumat (17/10).
Menurut Rosan nominal Rp 1.434,3 triliun itu setara dengan 75,3 persen dari target investasi. Pemerintah menargetkan investasi sepanjang 2025 sebesar yaitu Rp1.905,6 triliun.
Realisasi investasi selama 9 bulan itu tumbuh 13,7% (yoy) dari capaian 9 bulan tahun 2024. Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Perkasa Roeslani menyebut target yang diberikan kepada kementeriannya terus meningkat setiap tahunnya sejalan dengan target pertumbuhan ekonomi. Rosan menyebut capaian pada Januari-September 2025 itu sudah sesuai dengan rencana awal kementeriannya, kendati pada awal tahun muncul tantangan utamanya dari tensi geopolitik.
“Dari Rp1.905,6 triliun telah tercapai 75,3% dari target dan ini benar-benar sesuai dengan apa yang kami rencanakan. Alhamdulillah, walaupun awal-awal tahun ini tensi meningkat tetapi alhamdulillah mulai mereda, perdamaian negara-negara yang bertikai sudah mulai membaik, jadi ini memberikan atmosfir yang positif,” terangnya di kantor Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, sebagaimana dilansir Bisnis.com.
Dari hasil realisasi penanaman modal itu, Rosan mengklaim penyerapan tenaga kerja mencapai 1,95 juta orang. Adapun dari segi porsi asal investasi, penanaman modal dalam negeri (PMDN) lebih besar yakni Rp789,7 triliun atau 55,1% dari total realisasi. Sementara itu, penanaman modal asing (PMA) lebih rendah yaitu Rp644,6 triliun atau 44,9%.
5 Kemudian, dari segi sebarannya, investasi terbesar berada di luar Jawa yakni Rp741,8 triliun atau 51,7% dari total realisasi. Sementara itu, penanaman modal di Jawa sebesar Rp692,5 triliun atau 44,9%. Dari segi sektornya, investasi terbesar berasal dari industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya yakni Rp196,4 triliun. Kemudian, transportasi, gudang dan telekomunikasi Rp163,3 triliun; pertambangan Rp158,1 triliun; jasa lainnya Rp130 triliun; serta perumahan, kawasan industri dan perkantoran Rp105,2 triliun.
- Penulis: -
- Editor: Deddy Rachmawan
Saat ini belum ada komentar