PMI Manufaktur Indonesia Juni 2025 Terus Merosot, Sinyal Bahaya Ekonomi

ilustrasi pekerja di pabrik
ilustrasi pekerja di pabrik
Reporter

-

Editor

Syaiful Amri

JAMBISNIS.COM - Kinerja sektor manufaktur Indonesia kembali mengalami tekanan berat pada Juni 2025. Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur yang dirilis oleh S&P Global mencatat angka 46,9, turun dari 47,4 di Mei 2025, dan menjadi yang terendah kedua sejak Agustus 2021.

Angka PMI di bawah 50 mengindikasikan kontraksi. Ini merupakan bulan ketiga berturut-turut sektor manufaktur Indonesia mengalami penyusutan.

Menurut Ekonom S&P Global Market Intelligence, Usamah Bhatti, penurunan ini mencerminkan melemahnya permintaan domestik dan mandeknya ekspor selama dua bulan terakhir. "Penjualan turun tajam, terutama di pasar dalam negeri, dan menyebabkan penurunan produksi. Kepercayaan pelaku usaha juga mulai menurun," ujar Bhatti dalam pernyataan tertulis, Selasa (1/7/2025).

Kontraksi makin dalam disebabkan oleh:

  • Penurunan permintaan baru paling tajam sejak Agustus 2021

  • Output pabrik menurun, meskipun sedikit membaik dibanding bulan sebelumnya

  • Pembelian bahan baku turun tiga bulan berturut-turut

  • Stok pra dan pasca produksi turun tajam

  • Tenaga kerja berkurang, dengan penurunan paling tajam dalam hampir empat tahun

Di tengah kondisi global yang tidak menentu, pelaku industri manufaktur mulai menunjukkan kurangnya optimisme terhadap prospek usaha delapan bulan ke depan. Kekhawatiran terhadap pelemahan ekonomi global turut membayangi keputusan bisnis dan strategi produksi.

85