Mesir Kembali Impor Gas Alam dari Israel Usai Gencatan Senjata dengan Iran, Ekspor Naik Drastis

Ilustrasi Mesir Kembali Impor Gas Alam dari Israel
Ilustrasi Mesir Kembali Impor Gas Alam dari Israel
Reporter

-

Editor

Syaiful Amri

JAMBISNIS.COM - Pemerintah Mesir resmi kembali mengimpor gas alam dari Israel setelah terjadinya gencatan senjata antara Iran dan Israel yang dimediasi oleh Amerika Serikat. Pemulihan ini terjadi setelah selama 12 hari perang, dua ladang gas utama Israel Leviathan dan Karish ditutup, sehingga menghentikan ekspor gas ke Mesir dan Yordania.

Mengutip Bloomberg, Senin (30/6), ekspor gas Israel melonjak tajam menjadi 1 miliar kaki kubik per hari, naik signifikan dari sebelumnya 260 juta kaki kubik. Kenaikan ini didorong oleh dimulainya kembali operasi ladang gas Leviathan pada Rabu (25/6). Ladang tersebut merupakan yang terbesar di Israel dan dioperasikan oleh Chevron, sementara Karish dikelola oleh Energean.

Peningkatan pasokan ini langsung berdampak positif bagi Mesir. Negara tersebut kini dapat menyalurkan kembali gas ke sejumlah pabrik yang sempat berhenti beroperasi, akibat kekurangan pasokan. Sebelumnya, Mesir harus memberlakukan rencana darurat, termasuk pengalihan pembangkit listrik ke minyak bakar dan solar, serta penghematan distribusi gas untuk industri.

Langkah pemulihan ini menjadi krusial bagi Mesir yang kini berstatus sebagai importir gas, meskipun sebelumnya merupakan negara eksportir. Situasi ini menyoroti betapa eratnya keterkaitan geopolitik regional dengan ketahanan energi domestik.

Sementara itu, pasar energi global juga mencatat perubahan. Pada Jumat (27/6), harga minyak dunia menunjukkan sedikit kenaikan namun tetap mengalami penurunan mingguan sekitar 12%. Harga minyak Brent tercatat di USD 68,08 per barel, sedangkan WTI naik tipis ke USD 65,64 per barel. Hal ini mengindikasikan bahwa pasar mulai mengabaikan risiko geopolitik setelah konflik Israel-Iran mereda.

102