Breaking News
light_mode
Beranda » Internasional » Bangun Pusat Data AI Terbesar di India, Google Investasi Rp248 Triliun

Bangun Pusat Data AI Terbesar di India, Google Investasi Rp248 Triliun

  • account_circle -
  • calendar_month 23 jam yang lalu
  • comment 0 komentar

JAMBISNIS.COM – Google mengumumkan rencana investasi sebesar US$ 15 miliar (sekitar Rp248 triliun) dalam lima tahun ke depan untuk membangun pusat data kecerdasan buatan (AI) di negara bagian Andhra Pradesh, India bagian selatan. Langkah ini menjadi investasi terbesar Google di negara berpenduduk terbanyak di dunia tersebut.

Pengumuman ini disampaikan pada sebuah acara di New Delhi yang dihadiri oleh Menteri Teknologi Informasi dan Menteri Keuangan India. Dalam kesempatan itu, CEO Google Cloud, Thomas Kurian, menyebut pusat data di Andhra Pradesh akan menjadi “AI hub terbesar Google di luar Amerika Serikat.”

“Visi jangka panjang kami adalah mempercepat misi AI nasional India,” ujar Kurian.

Pusat data tersebut akan berlokasi di kota pelabuhan Visakhapatnam, dengan kapasitas awal 1 Gigawatt. Proyek ini akan menjadi bagian penting dari ekspansi global infrastruktur Google Cloud untuk memenuhi lonjakan permintaan layanan AI di seluruh dunia.

Secara global, Google telah berkomitmen menggelontorkan sekitar USD 85 miliar pada 2025 untuk memperluas kapasitas pusat data, seiring meningkatnya persaingan antar raksasa teknologi seperti Microsoft, Amazon, dan Meta dalam menyediakan layanan AI berskala besar.

Langkah besar Google ini terjadi di tengah ketegangan diplomatik antara Washington dan New Delhi, terutama terkait tarif impor dan kebuntuan perundingan perdagangan.

Perdana Menteri India Narendra Modi sebelumnya mendorong boikot terhadap produk asing, sebagai respons atas tarif 50% yang diberlakukan AS terhadap barang impor asal India. Kondisi ini telah memicu sentimen anti-Amerika di kalangan pelaku bisnis dan pendukung pemerintahan India.

Meski demikian, Google dalam pernyataannya menegaskan bahwa proyek ini akan membawa manfaat ekonomi dan sosial bagi kedua negara, tanpa menyinggung isu tarif tersebut.

Menurut sumber Reuters, pejabat India secara tertutup telah bertemu dengan sejumlah eksekutif perusahaan AS untuk meyakinkan bahwa India tetap berkomitmen menciptakan iklim bisnis yang kondusif, meskipun terdapat ketegangan dagang dengan Amerika Serikat.

India kini menjadi pasar kunci bagi infrastruktur digital global, dengan hampir 1 miliar pengguna internet aktif. Microsoft dan Amazon telah lebih dulu menggelontorkan dana miliaran dolar untuk membangun pusat data di negara tersebut.

Selain itu, dua konglomerat besar India — Gautam Adani dan Mukesh Ambani — juga mengumumkan rencana investasi besar di sektor serupa. Dalam proyek Google ini, Adani Group dan Airtel akan menjadi mitra lokal dalam membangun infrastruktur, termasuk pembangunan jalur kabel bawah laut internasional baru (subsea gateway).

Pusat data AI memerlukan daya komputasi super besar untuk menghubungkan ribuan chip dalam satu kluster. Oleh karena itu, pembangunan fasilitas seperti ini menjadi krusial untuk mendukung percepatan transformasi digital berbasis AI.

Pemerintah Andhra Pradesh sebelumnya memperkirakan investasi Google ini dapat menciptakan sekitar 188.000 lapangan kerja baru di wilayah tersebut.

India merupakan pasar penting bagi Alphabet Inc., induk perusahaan Google, dengan layanan seperti YouTube yang memiliki jumlah pengguna terbanyak di dunia, serta dominasi sistem operasi Android pada ponsel pintar di negara itu.

Namun, di sisi lain, Google masih menghadapi tantangan regulasi dan gugatan hukum di India. Perusahaan ini tengah berhadapan dengan sejumlah kasus antitrust terkait praktik bisnisnya, dan baru-baru ini juga digugat oleh pasangan selebritas Bollywood yang mempermasalahkan kebijakan AI YouTube.(*)

  • Penulis: -

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Kereta Cepat Jakarta Bandung

    Soal Utang Kereta Cepat, Menkeu: Untungnya ke Dia, Susahnya ke Kita

    • calendar_month Sel, 14 Okt 2025
    • 0Komentar

    JAMBISNIS.COM – Polemik utang proyek Kereta Cepat Jakarta–Bandung atau Whoosh terus mengemuka. Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa kembali menegaskan bahwa utang tersebut tak bakal ditanggung APBN. Diberitakan Tempo.co, menurut Purbaya Danantara, sebagai lembaga pengelola perusahaan-perusahaan BUMN, sudah mengambil lebih dari Rp 80 triliun dividen BUMN. Seharusnya, kata Menkeu, Danantara menyelesaikan permasalahan dari dividen tersebut. Menurut […]

  • Bapanas Ungkap Penjualan Beras SPHP Turun Gara-Gara Program Gerakan Pangan Murah TNI/Polri

    Bapanas Ungkap Penjualan Beras SPHP Turun Gara-Gara Program Gerakan Pangan Murah TNI/Polri

    • calendar_month Sen, 6 Okt 2025
    • 0Komentar

    JAMBISNIS.COM – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mengungkap bahwa minat masyarakat untuk membeli beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) mengalami penurunan. Penurunan ini disebabkan oleh program Gerakan Pangan Murah (GPM) yang digelar oleh TNI dan Polri dengan harga jual lebih rendah. Direktur Kewaspadaan Pangan dan Gizi Bapanas, Nita Yulianis, menjelaskan bahwa para mitra penyalur seperti […]

  • Mobil Toyota Diklaim Siap Tenggak BBM Campur Etanol 20%

    Mobil Toyota Diklaim Siap Tenggak BBM Campur Etanol 20%

    • calendar_month Sen, 13 Okt 2025
    • 0Komentar

    JAMBISNIS.COM – Produsen otomotif asal Jepang, Toyota mengungkapkan kesiapan perseroan menjelang kebijakan mandatori dari pemerintah Indonesia yang akan mewajibkan campuran BBM dengan etanol 10% (E10). Wakil Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Bob Azam mengatakan, seluruh lini produk Toyota di pasaran saat ini sudah kompatibel dengan BBM campuran etanol 20% alias E20. Alhasil, […]

  • Desa Tawangargo Jadi Percontohan Pertanian Cerdas Hadapi Perubahan Iklim

    Desa Tawangargo Jadi Percontohan Pertanian Cerdas Hadapi Perubahan Iklim

    • calendar_month Jum, 10 Okt 2025
    • 0Komentar

    JAMBISNIS.COM – Program Tawangargo Smart-Eco Farming Village atau TAMENG di Kabupaten Malang berhasil menjadi contoh sukses penerapan pertanian hortikultura berkelanjutan dalam menghadapi tantangan perubahan iklim. Program yang digagas oleh Petrokimia Gresik ini berkembang pesat sejak 2022 dan kini bertransformasi menjadi Living Lab berbasis masyarakat, tempat petani, peneliti, mahasiswa, dan komunitas berkolaborasi menciptakan inovasi pertanian. “Di […]

  • Tidak Loyo Lagi, Rupiah Menguat ke Rp 16.584 per Dolar AS

    Tidak Loyo Lagi, Rupiah Menguat ke Rp 16.584 per Dolar AS

    • calendar_month 7 jam yang lalu
    • 0Komentar

    JAMBISNIS.COM – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) tidak loyo lagi. Rupiah pada perdagangan Rabu (15/10/2025) ini, dibuka menguat sebesar 19 poin atau 0,11 persen menjadi Rp16.584 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.603 per dolar AS. Penguatan itu terjadi di tengah kekhawatiran berlanjutnya ketegangan dagang antara AS dan China. Pergerakan rupiah sejalan dengan mayoritas […]

  • Ini Penyebab Timnas Indonesia Keok dari Arab Saudi

    Ini Penyebab Timnas Indonesia Keok dari Arab Saudi

    • calendar_month Kam, 9 Okt 2025
    • 0Komentar

    JAMBISNIS.COM – Timnas Indonesia harus mengakui keunggulan Arab Saudi setelah kalah tipis 2-3 pada laga perdana Grup B Putaran 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia di Stadion King Abdullah, Kamis (9/10/2025) dini hari WIB. Sempat unggul lebih dulu lewat penalti Kevin Diks, skuad Garuda gagal mempertahankan momentum dan harus menyerah dari tim tuan rumah. […]

expand_less