Pemerintah Tambah Kuota Beasiswa Mahasiswa Internasional 2026
- account_circle syaiful amri
- calendar_month Sel, 4 Nov 2025
- comment 0 komentar

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) akan meningkatkan kuota beasiswa bagi mahasiswa internasional mulai tahun 2026
JAMBISNIS.COM – Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) akan meningkatkan kuota beasiswa bagi mahasiswa internasional mulai tahun 2026. Kebijakan ini menjadi bagian dari strategi diplomasi pendidikan untuk memperkuat posisi Indonesia di panggung pendidikan global.
Direktur Kelembagaan Kemdiktisaintek Mukhamad Najib menyampaikan bahwa jumlah penerima Beasiswa TIA (The Indonesian Aid) akan naik signifikan dari 175 menjadi 250 mahasiswa internasional pada tahun depan.
“Kami mendorong universitas negeri dan swasta di Indonesia untuk memperluas tawaran beasiswa bagi mahasiswa asing,” ujarnya di Jakarta, Selasa (4/11/2025).
Langkah ini juga sekaligus memperluas kerja sama antara kampus Indonesia dan universitas di berbagai negara sahabat, baik di Asia, Eropa, Afrika, maupun Pasifik.
Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek) Stella Christie menegaskan bahwa beasiswa internasional bukan sekadar program bantuan pendidikan, tetapi juga instrumen diplomasi budaya yang mampu mempererat hubungan antarbangsa.
“Beasiswa ini bukan hanya kesempatan belajar, tetapi jembatan pemahaman antarbudaya. Melalui pendidikan, kita menumbuhkan rasa saling percaya dan solidaritas global,” kata Stella dalam forum Ambassador’s Talk yang mempertemukan para duta besar dan pimpinan perguruan tinggi di Jakarta, Senin (3/11/2025).
Ia menambahkan bahwa pendidikan adalah diplomasi terbaik Indonesia, karena membuka ruang pertukaran ilmu dan budaya yang memperkuat kerja sama antarnegara.
“Indonesia ingin membangun masa depan dunia yang saling memahami dan menghargai,” tegasnya.
Sementara itu, Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) Arif Havas Oegroseno menilai kerja sama antarnegara dalam bidang pendidikan tinggi merupakan bagian penting dari kontribusi Indonesia terhadap pembangunan global yang inklusif.
“Diplomasi pendidikan adalah bentuk nyata komitmen Indonesia dalam memperkuat kerja sama selatan-selatan. Melalui pendidikan, kita membangun jejaring masa depan yang saling menguatkan,” kata Arif.
Menurutnya, peningkatan kuota beasiswa internasional juga menunjukkan komitmen pemerintah dalam mendukung target Indonesia sebagai hub pendidikan di kawasan Asia Tenggara.
Selain Beasiswa TIA, Indonesia juga telah memiliki program beasiswa kebudayaan internasional yang telah dikenal luas, yaitu Program Beasiswa Seni dan Budaya Indonesia (Indonesian Arts and Culture Scholarship/IACS).
Program ini telah berjalan sejak 2003, dan setiap tahunnya memberikan kesempatan bagi pemuda berusia 18–30 tahun dari berbagai negara untuk belajar seni, budaya, dan kehidupan masyarakat Indonesia selama dua bulan di berbagai daerah.
Sejak diluncurkan, program IACS telah diikuti oleh lebih dari 1.000 alumni dari 85 negara di lima benua, menjadikannya salah satu ikon diplomasi budaya Indonesia. Melalui program tersebut, Indonesia berhasil membangun jembatan sosial lintas bangsa yang berkelanjutan.
Kemdiktisaintek menargetkan agar dalam beberapa tahun ke depan, jumlah mahasiswa asing yang belajar di kampus Indonesia meningkat tajam, seiring dengan naiknya reputasi akademik dan kualitas riset perguruan tinggi nasional.
Pemerintah juga berkomitmen memperluas penerima beasiswa dari berbagai kawasan, termasuk Pasifik, Afrika, Asia Selatan, dan Eropa.
Langkah ini diharapkan dapat memperkuat branding Indonesia sebagai destinasi pendidikan internasional serta membuka peluang kerja sama baru di bidang riset, inovasi, dan pertukaran akademik.
- Penulis: syaiful amri

Saat ini belum ada komentar