Kadin: Industri Manufaktur Jadi Kunci Tumbuhnya Ekonomi 8 Persen
- account_circle syaiful amri
- calendar_month Sel, 7 Okt 2025
- comment 0 komentar

Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Perindustrian Saleh Husin bersama Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita berbincang usai acara diskusi ekonomi nasional di Jakarta.
JAMBISNIS.COM – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menegaskan bahwa industri pengolahan nonmigas (IPNM) atau manufaktur menjadi tulang punggung utama untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 8 persen sebagaimana dicanangkan pemerintah.
“Tentu untuk tumbuh delapan persen salah satu faktornya adalah tumbuhnya industri. Tanpa industri tumbuh, ya jangan pernah berharap ekonomi bisa tumbuh 8 persen,” ujar Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Perindustrian, Saleh Husin, di Jakarta, Selasa (7/10/2025).
Saleh menuturkan, sektor manufaktur memiliki peran vital dalam menopang perekonomian nasional, baik dari sisi kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), penyerapan tenaga kerja, maupun investasi. Pada triwulan II/2025, industri pengolahan nonmigas berkontribusi 16,92 persen terhadap PDB dan tumbuh 5,6 persen pada periode yang sama. Selain itu, sektor manufaktur mencatat investasi senilai Rp366 triliun sepanjang semester I/2025 dan menyerap 19,6 juta tenaga kerja di seluruh Indonesia.
Menurut Saleh, untuk memacu peran industri manufaktur, pemerintah perlu menjamin empat faktor utama, yakni ketersediaan bahan baku, kepastian energi, suku bunga rendah, serta biaya logistik yang efisien.
“Keempat faktor ini menjadi fondasi agar industri kita lebih kompetitif dan berkontribusi lebih besar terhadap pertumbuhan ekonomi nasional,” ujarnya.
Sementara itu, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menegaskan optimismenya bahwa kontribusi industri manufaktur terhadap PDB nasional akan terus menguat hingga akhir 2025.
“Kontribusi industri manufaktur sebenarnya bisa lebih besar apabila sektor-sektor terkait ikut dimasukkan dalam perhitungan. Karena itu, kami terus melakukan konsolidasi agar data kontribusi industri lebih komprehensif dan tepat,” kata Agus di Jakarta, Kamis (2/10/2025).
Menperin menargetkan pada tahun 2026, rasio kontribusi industri pengolahan manufaktur terhadap PDB dapat mencapai 18,66 persen, sejalan dengan visi Asta Cita Presiden Prabowo untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di atas 8 persen.
Selain itu, Kementerian Perindustrian menargetkan pertumbuhan PDB manufaktur 6,52 persen, investasi sektor manufaktur Rp852,9 triliun, produktivitas tenaga kerja 129,3 juta orang per tahun, serta kontribusi ekspor manufaktur 74,85 persen dari total ekspor nasional.
- Penulis: syaiful amri
Saat ini belum ada komentar