Breaking News
light_mode
Beranda » Nasional » Harga Batubara Acuan Terbaru Tiga Kategori Naik Tipis, Kalori Tertingg Anjlok

Harga Batubara Acuan Terbaru Tiga Kategori Naik Tipis, Kalori Tertingg Anjlok

  • account_circle Deddy Rachmawan
  • calendar_month Sel, 2 Des 2025
  • comment 0 komentar

JAMBISNIS.COM – Kementerian ESDM merilis harga batubara acuan (HBA) terbaru untuk periode pertama Desember 2025. Seperti periode sebelumnya, batubara dengan kandungan kalori tertinggi turun, dan harga tiga kategori batubara lainnya naik tipis.

Harga batubara acuan (HBA) periode kedua November 2025 mengalami kenaikan di tiga kategori. Penurunan hanya terjadi pada kategori batubara dengan kandungan kalori 6.322 GAR.

Seperti diketahui, ada empat kelompok batubara berdasarkan kandungan kalori.

Mengutip data terbaru yang dirilis Kementerian ESDM, Kamis (2/12), HBA kandungan 6.322 kalori turun USD 3,77 per ton dibanding harga periode kedua November.

Adapun kenaikan untuk tiga kategori lainnya, naik tipis. HBA I naik USD 0,70 per ton. HBA II naik USD 0,08 per ton. HBA III naik USD 0,27 per ton.

Berikut harga batubara acuan / HBA periode pertama Desember 2025:

HBA (6.322 GAR) 98,26 USD/ton
HBA I (5.300 GAR) 67,99 USD/ton
HBA II (4.100 GAR) 44,37 USD/ton
HBA III (3.400 GAR) 34,15 USD/ton

 

Melansir tambang.co.id produksi batubara Indonesia pada tahun 2025 diperkirakan berada di kisaran antara 750–780 juta metrik ton. Proyeksi ini lebih rendah dibandingkan realisasi tahun 2024 yang mencapai 836 juta ton. “Tahun lalu kita produksi sekitar 836 juta ton, tahun kemungkinan proyeksi gak akan sampai 800, sekitar 750-780 juta ton,” ungkap Direktur Jenderal Mineral dab Batubara (Dirjen Minerba), Kementerian ESDM, Tri Winarno dalam Seminar Pertambangan IKATA UPN “Veteran” Yogyakarta, di Jakarta, dikutip Senin (1/12).

Penurunan produksi salah satunya disebabkan oleh kondisi pasar global yang tidak memungkinkan untuk menyerap volume sebesar sebelumnya. Setidaknya terdapat dua negara yang selama ini menjadi pasar utama ekspor komoditas batubara Indonesia, yaitu India dan Tiongkok.

  • Penulis: Deddy Rachmawan

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • DPR Dukung Langkah Menkeu Purbaya Berantas Mafia Impor Tekstil Ilegal untuk Selamatkan Industri Lokal

    DPR Dukung Langkah Menkeu Purbaya Berantas Mafia Impor Tekstil Ilegal untuk Selamatkan Industri Lokal

    • calendar_month Sel, 28 Okt 2025
    • 0Komentar

    JAMBISNIS.COM – Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Chusnunia menyatakan dukungannya terhadap langkah Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa dalam memberantas mafia impor tekstil ilegal yang selama ini merugikan industri tekstil nasional dan para pekerja di sektor tersebut. Menurut Chusnunia, kebijakan tegas Menkeu untuk menindak impor ilegal, termasuk pakaian bekas, menjadi langkah penting dalam menyelamatkan masa […]

  • Kementerian ATR Pastikan Alih Fungsi Lahan Sesuai Rencana Tata Ruang

    Kementerian ATR Pastikan Alih Fungsi Lahan Sesuai Rencana Tata Ruang

    • calendar_month Kam, 30 Okt 2025
    • 0Komentar

    JAMBISNIS.COM – Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) memastikan seluruh perubahan penggunaan lahan di Indonesia harus sesuai dengan rencana tata ruang wilayah (RTRW) yang berlaku. Direktur Pengendalian Hak Tanah, Alih Fungsi Lahan, Kepulauan dan Wilayah Tertentu Andi Renald menjelaskan bahwa alih fungsi lahan merupakan konsekuensi logis dari pertumbuhan wilayah dan urbanisasi, namun tetap […]

  • Plus Minus Skema Restrukturisasi Utang Kereta Cepat Whoosh

    Plus Minus Skema Restrukturisasi Utang Kereta Cepat Whoosh

    • calendar_month Sen, 17 Nov 2025
    • 0Komentar

    JAMBISNIS.COM – Pemerintah dan Danantara resmi mempertimbangkan skema baru untuk menangani utang Kereta Cepat Jakarta–Bandung (KCJB) atau Whoosh. Dalam skema tersebut, pemerintah akan mengambil alih pembiayaan infrastruktur, sementara Danantara menangani operasional. Model ini disebut selaras dengan Undang-Undang Perkeretaapian, namun para ekonom mengingatkan adanya risiko besar bagi APBN. Ekonom Universitas Paramadina, Wijayanto Samirin, menjelaskan bahwa pembagian […]

  • Rupiah Kini Rp16.631 per Dolar AS: Menguat 0,19 persen

    Rupiah Kini Rp16.631 per Dolar AS: Menguat 0,19 persen

    • calendar_month Sel, 2 Des 2025
    • 0Komentar

    JAMBISNIS.COM- Nilai tukar rupiah menguat pada pembukaan perdagangan hari ini, Selasa (2/12/2025). Rupiah menguat 32 poin atau 0,19 persen menjadi Rp16.631 per dolar Amerika Serikat (AS) dari sebelumnya Rp16.663 per dolar AS. Pada saat yang sama, indeks dolar AS terpantau naik 0,01% ke posisi 99,42. Berbeda dengan rupiah, sejumlah mata uang di Asia lainnya mengalami […]

  • Harga Sembako di Kota Jambi Stabil, Cabai Turun dan Ayam Broiler Naik

    Harga Sembako di Kota Jambi Stabil, Cabai Turun dan Ayam Broiler Naik

    • calendar_month Jum, 14 Nov 2025
    • 0Komentar

    JAMBISNIS.COM – Harga kebutuhan pokok di tiga pasar utama Kota Jambi Pasar Angso Duo, Pasar Rakyat Talang Banjar, dan Pasar Rakyat Kasang mengalami pergerakan yang relatif stabil. Berdasarkan data resmi Sistem Informasi Harga Komoditi (SIHARKO) milik Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Jambi, sebagian besar komoditas berada pada kondisi harga tetap, sementara beberapa item menunjukkan perubahan […]

  • Ekonomi Jepang Anjlok 0,4% di Q3 2025, Tertekan Tarif Dagang AS

    Ekonomi Jepang Anjlok 0,4% di Q3 2025, Tertekan Tarif Dagang AS

    • calendar_month Sen, 17 Nov 2025
    • 0Komentar

    JAMBISNIS.COM – Ekonomi Jepang tercatat mengalami kontraksi 0,4% pada kuartal III 2025. Data terbaru yang dirilis Senin (17/11/2025) menunjukkan aktivitas ekonomi Negeri Sakura melemah dalam periode Juli–September, setelah sebelumnya tumbuh 0,6% pada kuartal II. Meski kontraksi tersebut lebih baik dari proyeksi pasar sebesar minus 0,6%, ini menjadi penurunan pertama sejak awal 2024. Pelemahan terbesar datang […]

expand_less