Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Peluang Usaha » Harga Ayam dan Telur Melonjak Akibat Program Makan Bergizi Gratis (MBG), BGN Dorong Tambah Peternak Baru

Harga Ayam dan Telur Melonjak Akibat Program Makan Bergizi Gratis (MBG), BGN Dorong Tambah Peternak Baru

  • account_circle syaiful amri
  • calendar_month 14 jam yang lalu
  • comment 0 komentar

JAMBISNIS.COM – Lonjakan harga ayam dan telur di berbagai daerah menjadi perhatian serius pemerintah. Kenaikan ini disebut sebagai dampak langsung dari meningkatnya permintaan bahan pangan untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang tengah digencarkan pemerintah. Program yang bertujuan meningkatkan asupan gizi masyarakat justru memunculkan tantangan baru di sisi pasokan. Permintaan ayam dan telur meningkat signifikan seiring beroperasinya ribuan dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di seluruh Indonesia. Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengakui lonjakan tersebut dan menilai perlu ada langkah cepat agar pasokan tidak terganggu.

“Wakil Kepala Kadin Indonesia menyatakan sekarang harga ayam naik dan meningkat karena kebutuhan makan bergizi, saya kira ini ada benarnya,” ujar Dadan dalam acara Membangun Ekosistem Pangan dalam Mendukung Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Jakarta, Selasa (7/10/2025).

Menurut Dadan, peningkatan kebutuhan ayam dan telur membuat pasokan menipis dan harga meroket di pasaran. Untuk menghasilkan 3.000 butir telur per hari, dibutuhkan sedikitnya 4.000 ekor ayam petelur dan empat kandang besar untuk mendukung produksinya. Selain itu, sekitar 50% pakan ayam petelur berasal dari jagung, yang sebagian besar masih dipasok dari dalam negeri. Namun, Dadan menegaskan perlunya menjaga keberlanjutan pasokan tersebut di tengah lonjakan permintaan akibat MBG.

“Karena setiap kali masak ayam untuk 3.000 orang dibutuhkan 350 ayam, kalau dilakukan dua kali seminggu maka butuh 700 ayam, dan dalam sebulan bisa mencapai 2.800 ayam,” jelasnya.

Oleh karena itu, Dadan menilai penting adanya penambahan peternak baru agar program MBG tidak mengalami kekurangan pasokan ayam dan telur.

“Jika tidak diikuti dengan peternak-peternak baru, saya kira kita akan kekurangan pasokan ayam, demikian juga dengan telur,” ujarnya.

Berdasarkan catatan BGN, hingga kini terdapat 10.681 SPPG yang tersebar di seluruh Indonesia. Hingga akhir tahun, BGN menargetkan 25.400 unit SPPG beroperasi, termasuk 6.000 SPPG di daerah terpencil. Dadan menambahkan, keberhasilan program MBG membutuhkan kolaborasi lintas sektor, karena seluruh pembangunan SPPG hingga kini murni berasal dari kontribusi mitra tanpa dukungan APBN.

“Saya kira butuh keterlibatan pihak dalam berbagai aspek, termasuk pembangun SPPG yang saat ini 100% dari 10.681 unit itu merupakan kontribusi para mitra dan belum satupun dibangun dengan dana APBN,” tuturnya.

Sementara itu, Kantor Staf Presiden (KSP) menyoroti lonjakan harga jagung, bahan baku utama pakan ternak, yang berdampak langsung terhadap kenaikan harga ayam dan telur. Tenaga Ahli Utama KSP Bodro Pambuditomo mengingatkan perlunya antisipasi terhadap potensi peningkatan permintaan akibat MBG, terutama di sektor hulu.

“Dampak kenaikan harga jagung mulai terasa di peternak. Selain itu, perlu kita garisbawahi juga kita harus antisipasi terhadap dugaan peningkatan permintaan MBG,” kata Bodro dalam rapat koordinasi pengendalian inflasi daerah di Kantor Kemendagri, Jakarta, Senin (6/10/2025).

Bodro menyebut, harga jagung tingkat peternak per 3 Oktober 2025 mencapai Rp6.652 per kilogram, naik 14,69% dari harga acuan penjualan (HAP) Rp5.800 per kilogram.

Kenaikan harga pakan ini membuat harga telur ayam ras naik menjadi Rp33.200 per kilogram (melebihi HAP Rp30.000/kg) dan daging ayam ras menembus Rp40.500 per kilogram, melampaui HAP Rp40.000/kg.

“Terkait telur ini bagaimana pasokan pakannya bisa diterima dengan harga yang cukup terjangkau, hingga tidak terjadi eskalasi peningkatan harga telur ayam ras,” ucapnya.

KSP juga menyoroti ketimpangan distribusi industri pakan ternak yang masih terkonsentrasi di Jawa Timur. Pemerintah didorong untuk memperluas pembangunan pabrik pakan di berbagai wilayah agar biaya distribusi lebih efisien dan harga tetap stabil.

“Perlu diantisipasi dengan adanya peningkatan kebutuhan makan bergizi gratis, jangan sampai harga ayam dan telur menjadi terlalu tinggi sehingga sumber protein hewani kita menjadi mahal,” sambung Bodro.

  • Penulis: syaiful amri

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • IHSG Dibuka Menguat 49 Poin ke Level 8.189

    IHSG Dibuka Menguat 49 Poin ke Level 8.189

    • calendar_month Sel, 7 Okt 2025
    • 0Komentar

    JAMBISNIS.COM – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) bergerak menghijau pada perdagangan hari ini, Selasa (7/10/2025). IHSG dibuka menguat 0,61% atau bertambah 49 poin ke level 8.189,44. Mayoritas indeks sektoral di BEI menyokong kenaikan IHSG. Sejumlah sektor yang menguat paling tinggi adalah barang baku, energi, infrastruktur, perindustrian, transportasi, Keuangan, Kesehatan, properti dan […]

  • Menkeu Purbaya Temui Gubernur DKI Pramono, Bahas Rencana Pembangunan Gedung Tertinggi di Jakarta

    Menkeu Purbaya Temui Gubernur DKI Pramono, Bahas Rencana Pembangunan Gedung Tertinggi di Jakarta

    • calendar_month Sel, 7 Okt 2025
    • 0Komentar

    JAMBISNIS.COM – Menteri Keuangan (Menkeu) RI Purbaya Yudhi Sadewa menemui Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung di Balai Kota Jakarta, Jakarta Pusat, pada Selasa (7/10/2025) pagi. Dalam pertemuan tersebut, Purbaya membahas proposal Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta terkait rencana pembangunan gedung baru tertinggi yang akan berlokasi di kawasan Sudirman Central Business District (SCBD), Jakarta Selatan. “Enggak […]

  • Pemangkasan Dana Transfer Daerah 2026, RI Disebut Kembali ke Pola Sentralisasi Ala Orde Baru

    Pemangkasan Dana Transfer Daerah 2026, RI Disebut Kembali ke Pola Sentralisasi Ala Orde Baru

    • calendar_month 5 jam yang lalu
    • 0Komentar

    JAMBISNIS.COM – Kebijakan pemerintah pusat memangkas dana transfer ke daerah (TKD) dalam APBN 2026 memicu gelombang protes dari para kepala daerah. Langkah itu dinilai sebagai titik balik desentralisasi fiskal, bahkan dianggap mengarah kembali ke pola sentralisasi ala Orde Baru. Puluhan kepala daerah yang datang menemui Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyuarakan keresahan atas pemangkasan TKD […]

  • Gubernur Jambi Al Haris Play Button

    Transfer Pemerintah Pusat Sumbang 79 Persen Pendapatan di APBD Provinsi Jambi, Tak Heran Gubernur Temui Menkeu

    • calendar_month 1 jam yang lalu
    • 0Komentar

    JAMBISNIS.COM – Transfer dana ke daerah atau TKD kembali jadi perbincangan. Terlebih setelah puluhan gubernur termasuk Gubernur Jambi Al Haris, menemui Menteri Keuangan Purbaya pada Selasa (7/10) kemarin. Mengutip Buku Alokasi dan Rangkuman Kebijakan Transfer ke Daerah Tahun Anggaran 2025, tahun ini Pemprov Jambi menerima TKD sebesar Rp 2,4 triliun lebih. Persisnya Rp2.499.074.902.000. Sementara itu […]

  • Chaos Demo Gen Z Madagaskar, Jenderal Jadi Perdana Menteri

    Chaos Demo Gen Z Madagaskar, Jenderal Jadi Perdana Menteri

    • calendar_month Sel, 7 Okt 2025
    • 0Komentar

    JAMBISNIS.COM – Presiden Madagaskar Andry Rajoelina menunjuk Jenderal Ruphin Fortunat Zafisambo sebagai Perdana Menteri baru. Hanya sepekan setelah ia membubarkan pemerintahan sebelumnya. Keputusan pada Senin (6/10/2025) tersebut menandai langkah terbaru Rajoelina dalam upayanya meredam ketegangan yang telah berlangsung selama tiga minggu terakhir. Menyusul demonstrasi nasional yang menuntut perbaikan layanan publik, terutama listrik dan air bersih, […]

  • Garuda Indonesia Tambah Modal Rp30,4 Triliun, Ekuitas Berbalik Positif Usai PMTHMETD

    Garuda Indonesia Tambah Modal Rp30,4 Triliun, Ekuitas Berbalik Positif Usai PMTHMETD

    • calendar_month 21 jam yang lalu
    • 0Komentar

    JAMBISNIS.COM – Maskapai pelat merah PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) kembali melakukan langkah besar dalam upaya pemulihan keuangannya. Setelah bertahun-tahun bergulat dengan kerugian dan ekuitas negatif, Garuda bersiap melakukan Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) senilai sekitar USD 1,84 miliar atau setara Rp30,4 triliun (asumsi kurs Rp16.569 per dolar AS). Langkah […]

expand_less