Breaking News
light_mode
Beranda » Internasional » Terbesar ke-3 di Dunia, Cadangan Emas Italia Tembus Rp4.974 Triliun

Terbesar ke-3 di Dunia, Cadangan Emas Italia Tembus Rp4.974 Triliun

  • account_circle -
  • calendar_month Kam, 16 Okt 2025
  • comment 0 komentar

JAMBISNIS.COM – Italia kini tengah menikmati keuntungan besar dari lonjakan harga emas dunia. Bank Sentral Italia (Bank of Italy) tercatat memiliki 2.452 ton emas, menjadikannya pemilik cadangan emas terbesar ketiga di dunia setelah Amerika Serikat dan Jerman.

Dengan harga emas yang saat ini mencapai rekor tertinggi, nilai cadangan tersebut diperkirakan mencapai US$300 miliar atau sekitar Rp4.974 triliun (kurs US$1 = Rp16.580). Angka ini setara dengan 13% dari total output nasional Italia pada 2024, menurut perhitungan Reuters.

Kecintaan Italia terhadap emas telah berakar sejak ribuan tahun lalu. Bangsa Etruscan telah menguasai teknik pengelasan manik-manik emas jauh sebelum kejayaan Romawi.

Di era Julius Caesar, koin emas aureus menjadi fondasi moneter Kekaisaran Romawi, sementara di abad pertengahan, fiorino Florentine berperan seperti dolar di zaman modern.

Namun, kebijakan emas Italia modern banyak dipengaruhi oleh pengalaman pahit di masa Perang Dunia II. Pasukan Nazi, dengan bantuan rezim fasis Italia, merampas sekitar 120 ton emas, meninggalkan hanya 20 ton saat perang berakhir.

Dalam masa “keajaiban ekonomi” pascaperang, Italia bangkit sebagai ekonomi berbasis ekspor. Arus masuk dolar AS dari perdagangan kemudian sebagian dikonversi menjadi emas.

Pada tahun 1960, cadangan emas Italia sudah mencapai 1.400 ton, termasuk tiga perempat emas rampasan yang berhasil direbut kembali pada tahun 1958.

Krisis minyak pada 1970-an membawa ketidakpastian global yang mengguncang ekonomi Italia. Ketidakstabilan politik dan sosial membuat investor menilai negara ini berisiko tinggi.

“Ketidakstabilan moneter ekstrem mendorong bank sentral di negara-negara Barat membeli emas — simbol utama stabilitas keuangan,” ujar Stefano Caselli, Dekan SDA Bocconi School of Management di Milan.

Untuk menutupi defisit anggaran, Italia bahkan pernah menggunakan 41.300 batang emas sebagai jaminan pinjaman senilai US$2 miliar dari Bundesbank Jerman pada 1976 — setara sekitar Rp33,16 triliun dengan kurs saat ini.

Namun berbeda dari Inggris atau Spanyol, Italia tidak pernah menjual emasnya, bahkan saat krisis utang 2008 melanda.

“Emas adalah seperti peralatan perak keluarga — atau jam tangan kakek yang berharga — cadangan terakhir di masa krisis yang mengguncang kepercayaan internasional,” tulis Salvatore Rossi, mantan Wakil Gubernur Bank of Italy, dalam bukunya Oro (Emas) tahun 2018.

Di tengah ketidakpastian global saat ini, banyak bank sentral kembali menimbun emas sebagai pelindung nilai terakhir.

“Keputusan historis Bank of Italy terasa sangat relevan saat ini,” kata Caselli. “Kita kembali ke situasi seperti dulu.”

Menurut data World Gold Council, emas menyumbang 75% dari total cadangan resmi Italia, jauh di atas rata-rata zona euro yang hanya 66,5%. Sekitar 1.100 ton emas disimpan di brankas bawah tanah Palazzo Koch, markas Bank of Italy yang berlokasi tak jauh dari Colosseum, Roma. Jumlah serupa disimpan di Amerika Serikat, sementara sebagian kecil berada di Inggris dan Swiss.

Menariknya, Italia juga merupakan salah satu eksportir perhiasan emas terbesar di dunia, dengan pusat produksi di Arezzo, Alessandria, dan Vicenza. Merek-merek mewah seperti Bulgari, Buccellati, dan Damiani turut mengharumkan nama Italia di pasar global.

Meskipun cadangan emasnya bernilai fantastis, Italia masih bergulat dengan utang publik lebih dari €3 triliun (sekitar US$3,49 triliun atau Rp57.848 triliun), setara 137,4% dari PDB.

Seruan untuk menjual sebagian emas demi mengurangi utang atau membiayai layanan publik terus muncul, namun hingga kini belum berhasil.

“Menjual bahkan separuh dari cadangan emas tidak akan menyelesaikan masalah utang Italia,” ujar Giacomo Chiorino, Kepala Analisis Pasar di Banca Patrimoni Sella & C.

Bank of Italy sendiri tidak memberikan komentar terkait kebijakan emasnya. Namun para ekonom sepakat, di tengah ketegangan geopolitik dan munculnya aset digital seperti stablecoin dan kripto, emas tetap menjadi aset paling aman.

“Ketika dunia sedang berubah dan harga pasar mencapai level belum pernah terjadi sebelumnya, bank sentral kini memegang aset terpanas di dunia,” pungkas Caselli.(*)

  • Penulis: -

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Pertamina Dorong UMKM Binaan Tembus Pasar Ekspor Lewat Trade Expo Indonesia 2025

    Pertamina Dorong UMKM Binaan Tembus Pasar Ekspor Lewat Trade Expo Indonesia 2025

    • calendar_month Kam, 16 Okt 2025
    • 0Komentar

    JAMBISNIS.COM – PT Pertamina (Persero) memperkuat perannya di sektor ekonomi rakyat dengan membawa 45 pelaku UMKM binaan unggulan berpartisipasi dalam ajang Trade Expo Indonesia (TEI) 2025 yang digelar di Tangerang, Banten, pada 15–19 Oktober 2025. Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, menuturkan bahwa langkah ini merupakan bagian dari strategi perusahaan untuk memperluas akses […]

  • Pertamina Drilling Temukan Sumber Migas Baru di Indramayu

    Pertamina Drilling Temukan Sumber Migas Baru di Indramayu

    • calendar_month Sel, 2 Des 2025
    • 0Komentar

    JAMBISNIS.COM – PT Pertamina Drilling Services Indonesia (Pertamina Drilling) kembali mencatatkan capaian penting dalam kegiatan eksplorasi migas nasional. Rig PDSI#15.3/N110-M berhasil menemukan indikasi sumber minyak dan gas (migas) baru melalui pengeboran sumur eksplorasi SAC-001 di wilayah Pertamina EP Zona 7, Indramayu, Jawa Barat. Operasi pengeboran berlangsung sejak 16 Agustus hingga 29 Oktober 2025, dengan kedalaman […]

  • Kejagung Geledah Kantor Bea Cukai, Menkeu Purbaya Tegaskan Tak Akan Lindungi Pegawai Nakal

    Kejagung Geledah Kantor Bea Cukai, Menkeu Purbaya Tegaskan Tak Akan Lindungi Pegawai Nakal

    • calendar_month Jum, 24 Okt 2025
    • 0Komentar

    JAMBISNIS.COM – Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan tidak akan memberikan perlindungan bagi pegawai Direktorat Jenderal Bea dan Cukai yang terlibat kasus hukum. Pernyataan ini disampaikan usai Kejaksaan Agung (Kejagung) melakukan penggeledahan di kantor Bea Cukai beberapa hari lalu. “Kejagung pernah bertanya, kalau ada yang salah di Bea Cukai dilindungi apa nggak? Saya bilang nggak! […]

  • Kementerian ATR Pastikan Alih Fungsi Lahan Sesuai Rencana Tata Ruang

    Kementerian ATR Pastikan Alih Fungsi Lahan Sesuai Rencana Tata Ruang

    • calendar_month Kam, 30 Okt 2025
    • 0Komentar

    JAMBISNIS.COM – Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) memastikan seluruh perubahan penggunaan lahan di Indonesia harus sesuai dengan rencana tata ruang wilayah (RTRW) yang berlaku. Direktur Pengendalian Hak Tanah, Alih Fungsi Lahan, Kepulauan dan Wilayah Tertentu Andi Renald menjelaskan bahwa alih fungsi lahan merupakan konsekuensi logis dari pertumbuhan wilayah dan urbanisasi, namun tetap […]

  • SEA Games 2025: Indonesia Diperkuat 1.021 Atlet, Targetkan 80 Emas!

    SEA Games 2025: Indonesia Diperkuat 1.021 Atlet, Targetkan 80 Emas!

    • calendar_month Jum, 5 Des 2025
    • 0Komentar

    JAMBISNIS.COM – Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI, Erick Thohir, dan Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI) atau NOC Indonesia, Raja Sapta Oktohari, mengukuhkan Tim Indonesia untuk SEA Games 2025. Pengukuhan Tim Indonesia buat SEA Games 2025 itu digelar di Auditorium Wisma Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI, Jakarta Pusat, pada Jumat (5/12/2025) siang WIB. Di […]

  • Kementerian PKP Tambah Rumah Subsidi Buat Nakes, Segini Totalnya

    Kementerian PKP Tambah Rumah Subsidi Buat Nakes, Segini Totalnya

    • calendar_month Rab, 12 Nov 2025
    • 0Komentar

    JAMBISNIS.COM – Kabar gembira dari Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) untuk tenaga kesehatan (nakes) di Indonesia. Kemeterian PKP menambah kuota rumah subsidi permanen bagi 5.000 unit bagi nakes. Sehingga, totalnya menjadi 35.000 unit. Para nakes tersebut terdiri dari tiga profesi yaitu Tenaga Kesehatan Perawat Anestesi, Ahli Teknologi Laboratorium Medik (ATLM), serta Tenaga Kesehatan Terapis […]

expand_less