Harga Properti Naik, Stimulus Pemerintah Jadi Penopang Pasar 2025
- account_circle syaiful amri
- calendar_month Sab, 25 Okt 2025
- comment 0 komentar

JAMBISNIS.COM – Sektor properti Indonesia menunjukkan ketahanan kuat di tengah tekanan ekonomi dan dinamika sosial selama kuartal III 2025. Laporan terbaru dari Pinhome mencatat tren positif di pasar jual dan sewa properti nasional. Meski beberapa kota mengalami stagnasi karena daya beli melemah, mayoritas wilayah masih mencatat kenaikan harga properti yang stabil. Rumah dengan luas di bawah 200 meter persegi tercatat stabil di level 0%, sementara rumah di atas 200 meter hanya turun tipis 0,4%.
CEO dan Founder Pinhome Dayu Dara Permata menjelaskan, ketahanan pasar properti nasional ditopang oleh stimulus pemerintah dan kebijakan moneter yang akomodatif, seperti penurunan suku bunga dan insentif pajak pertambahan nilai (PPN) bagi pembeli rumah pertama.
“Segmen menengah ke bawah, khususnya pembeli rumah pertama, masih menjadi penopang utama pasar. Permintaan tetap tinggi karena adanya insentif dan dorongan dari pemerintah,” ujar Dayu, Sabtu (25/10/2025).
Tren ini menunjukkan bahwa program perumahan rakyat dan stimulus fiskal menjadi kunci menjaga stabilitas pasar properti nasional. Selain itu, proyek infrastruktur besar di kawasan Cilandak dan Tanjung Priok, Jakarta, turut meningkatkan daya tarik wilayah dan mendongkrak nilai properti.
Pemerintah diharapkan terus menjaga iklim investasi dan pembiayaan perumahan agar pasar tetap bergairah hingga akhir 2025.
“Kualitas wilayah kini lebih dominan dari tren umum. Infrastruktur menjadi faktor utama pendorong kenaikan harga,” tambah Dayu.
Dengan dukungan kebijakan yang konsisten dan permintaan domestik yang solid, sektor properti Indonesia diyakini tetap menjadi motor pertumbuhan ekonomi di tengah tantangan global.
- Penulis: syaiful amri

Saat ini belum ada komentar