Bobibos Diapresiasi, tapi Butuh Uji dan Riset Mendalam Sebelum Jadi BBM Alternatif
- account_circle syaiful amri
- calendar_month Rab, 19 Nov 2025
- comment 0 komentar

Ilustrasi: pengisian bahan bakar minyak.
JAMBISNIS.COM – Langkah Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melakukan uji coba delapan bulan terhadap bahan bakar alternatif Bobibos dinilai tepat. Uji coba diperlukan untuk memastikan aspek keselamatan, performa mesin, serta standar teknis sebelum Bobibos dapat dipasarkan secara komersial.
Pengamat Energi, Syarifuddin Nojeng, menegaskan bahwa sebagai bahan bakar alternatif, Bobibos wajib memenuhi sejumlah parameter penting.
“Iya pasti, karena sebagai BBM alternatif harus memenuhi standar beberapa parameter misal titik nyala, RON dan sebagainya,” ujarnya, Rabu (19/11/2025).
Syarifuddin menjelaskan bahwa Bobibos termasuk kategori bioetanol, yang saat ini tengah dikembangkan pemerintah melalui berbagai program energi baru terbarukan (EBT). Ia menilai inovasi ini mampu mendorong bauran energi bersih, terutama di sektor transportasi.
“Bobibos termasuk kelompok bioetanol yang terus dikembangkan melalui program E1 dan seterusnya, sampai menuju tingkat keekonomian yang layak,” kata dia.
Meski begitu, Syarifuddin menegaskan bahwa Bobibos tetap memerlukan riset lanjutan sebelum dapat dipasarkan secara luas. Menurutnya, riset berperan penting untuk memastikan keamanan, efisiensi, serta kontribusi teknologi bioenergi terhadap target bauran energi nasional.
Ia juga mengingatkan bahwa ketersediaan bahan baku seperti jerami atau biomassa lainnya harus dijamin agar produksi Bobibos berkelanjutan.
“Pemerintah harus mengakomodasi terutama hasil riset dari PT ataupun lembaga riset lainnya. Misalnya BRIN dan lembaga riset harus pula berkolaborasi dengan swasta sehingga terjadi link and match,” katanya.
- Penulis: syaiful amri

Saat ini belum ada komentar