Bappenas: Sawit Dorong Ekonomi Hijau dan Ketahanan Pangan 2045
- account_circle syaiful amri
- calendar_month Jum, 14 Nov 2025
- comment 0 komentar

nteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Rachmat Pambudy
JAMBISNIS.COM – Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Rachmat Pambudy menegaskan bahwa minyak sawit memiliki peran sentral dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045. Indonesia, sebagai salah satu produsen dan pengekspor sawit terbesar dunia, dinilai memiliki posisi strategis dalam memperkuat ketahanan pangan global, transisi energi, dan pengembangan industri hijau.
Dalam sambutannya pada Indonesian Palm Oil Conference (IPOC) 2025 di Nusa Dua, Bali, Kamis (13/11), Rachmat menyebut minyak sawit tidak hanya berkontribusi pada pemenuhan kebutuhan sehari-hari miliaran manusia, tetapi juga menjadi pendorong pembangunan pedesaan dan penyedia jutaan lapangan kerja hijau.
“Dalam visi ini, sektor minyak sawit memegang peranan sentral, bukan hanya sebagai sumber kekuatan ekonomi, tetapi juga sebagai contoh transformasi berkelanjutan. Itulah sebabnya saya hadir di sini, untuk berdiskusi bersama Anda semua demi mewujudkan visi tersebut,” kata Rachmat, dikutip Jumat (14/11).
Ia menjelaskan bahwa minyak sawit berkontribusi langsung pada pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), mulai dari pengentasan kemiskinan, penciptaan pekerjaan hijau, hingga mendukung transisi dari energi fosil ke energi bersih melalui pengembangan biofuel dan oleokimia.
Namun, Rachmat mengakui bahwa tantangan sektor sawit masih signifikan. Mulai dari isu pengelolaan lingkungan, keadilan sosial, hingga hambatan dagang internasional dan kampanye negatif dari negara maupun organisasi tertentu.
“Kita tidak bisa menutup mata bahwa minyak sawit masih menghadapi diskriminasi yang tidak adil dan kampanye hitam dari sejumlah organisasi dan negara. Narasi seperti ini sering kali mengabaikan fakta ilmiah serta kemajuan nyata yang telah dicapai Indonesia,” tegasnya.
Rachmat menekankan bahwa minyak sawit merupakan minyak nabati paling efisien dalam penggunaan lahan dan air dibandingkan komoditas lain. Karena itu, jika dikelola secara bertanggung jawab, sawit justru menjadi solusi yang mendukung ketahanan pangan global dan pembangunan berkelanjutan.
“Ketika perkebunan dikelola secara bertanggung jawab, minyak sawit bukanlah masalah, justru menjadi solusi komprehensif bagi ketahanan pangan global,” lanjutnya.
- Penulis: syaiful amri

Saat ini belum ada komentar