Rapat Pemegang Saham Putuskan Bata Tak Lagi Produksi Sepatu dan Sandal
- account_circle -
- calendar_month Kam, 9 Okt 2025
- comment 0 komentar

Toko sepatu Bata di Simpang Bata, Kota Jambi selagi masih eksis. FOTO:tribunjambi.com
JAMBISNIS.COM – Jenama alas kaki lawas Bata, resmi tidak lagi memproduksi alas kaki. Hal itu diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Sepatu Bata Tbk (BATA) yang digelar 25 September 2025.
Meski diputuskan akhir September lalu, namun sesungguhnya pada April 2024 lalu hal itu sudah dilakukan. Setidaknya diterapkan di pabrik sepatu Bata di Purwakarta, Jawa Barat. Nasib sepatu merek Bata sedang tidak perform.
“Menyetujui perubahan Pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan untuk menghapus kegiatan usaha industri alat kaki untuk kebutuhan sehari-hari,” tulis ringkasan risalah RUPSLB yang dikutip Katadata.co.id Kamis (9/10). Risalah tersebut juga menyatakan bahwa RUPSLB menyetujui untuk menyusun kembali seluruh ketentuan dalam Anggaran Dasar Perseroan sehubungan dengan penghapusan kegiatan usaha industri alas kaki tersebut.
Sebelumnya, terkait setopnya produksi di pabrik di Purwakarta, Corporate Secretary Sepatu Bata TBK, Hatta Tutuko menyampaikan keputusan tersebut dilakukan karena permintaan pelanggan terhadap jenis produk yang dibuat di Pabrik Purwakarta terus menurun.
Berdasarkan laporan keuangannya, BATA membukukan rugi bersih sebesar Rp 40,62 miliar sepanjang semester I 2025. Kerugian itu turun dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, yakni sebesar Rp 127,43 miliar. Namun begitu, penjualan neto BATA tercatat menyusut menjadi Rp 159,43 miliar atau turun 38,74% di semester I 2025 dibandingkan penjualan di periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 260,29 miliar.
Hingga semester I 2025, BATA membukukan total aset Rp 377,98 miliar, menyusut dari posisi di akhir Desember 2024 sebesar Rp 405,66 miliar. Sementara posisi liabilitas tercatat sebesar Rp 434,53 miliar dengan ekuitas Rp 56,54 miliar. Pada April 2024, PT Sepatu Bata Tbk telah menutup pabriknya di Purwakarta, Jawa Barat. Penutupan pabrik alas kaki yang telah didirikan sejak tahun 1994 tersebut dilakukan karena kerugian produksi. (*)
- Penulis: -
- Editor: Deddy Rachmawan
Saat ini belum ada komentar