Breaking News
light_mode
Beranda » Nasional » IMF hingga Bank Dunia Kompak Ramal Pertumbuhan Ekonomi Indonesia di Bawah 5 Persen, di Bawah Target Pemerintah

IMF hingga Bank Dunia Kompak Ramal Pertumbuhan Ekonomi Indonesia di Bawah 5 Persen, di Bawah Target Pemerintah

  • account_circle syaiful amri
  • calendar_month Rab, 8 Okt 2025
  • comment 0 komentar

JAMBISNIS.COM – Sejumlah lembaga keuangan internasional seperti IMF, Bank Dunia, OECD, dan Japan Credit Rating Agency (JCR) kompak memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia 2025 di bawah 5 persen, lebih rendah dari target pemerintah yang menargetkan pertumbuhan minimal di angka tersebut. Kekhawatiran perlambatan ekonomi global akibat ketidakpastian perdagangan, tarif impor Amerika Serikat, dan lemahnya permintaan ekspor baru menjadi faktor utama yang menekan laju ekonomi Indonesia. Meski fundamental ekonomi dinilai kuat, para analis memperingatkan bahwa momentum pemulihan belum sepenuhnya pulih seperti masa pra-pandemi.

Dalam laporan bertajuk World Bank East Asia and The Pacific Economic Update October 2025, Bank Dunia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 4,8 persen year-on-year (YoY), sedikit lebih tinggi dari proyeksi April 2025 sebesar 4,7 persen. Namun, angka ini tetap berada di bawah target pemerintah. Dibandingkan negara kawasan lain, proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di bawah Filipina (5,3 persen), Vietnam (6,6 persen), Mongolia (5,9 persen), dan Palau (5,7 persen). Vietnam bahkan direvisi naik dari proyeksi sebelumnya 5,8 persen menjadi 6,6 persen tahun ini.

Sementara pada 2026, Bank Dunia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap stagnan di level 4,8 persen (YoY). Filipina diprediksi tumbuh 5,4 persen, sedangkan Vietnam melambat menjadi 6,1 persen.

“Di Indonesia, isunya lebih kepada arah belanja pemerintah daripada ukuran defisit, yang diperkirakan tetap berada di dalam aturan fiskal negara tersebut,” tulis Bank Dunia dalam laporan yang dirilis Selasa (7/10/2025).

Bank Dunia juga menilai, pertumbuhan ekonomi kawasan Asia Timur dan Pasifik masih berada di atas rata-rata global, namun laju pertumbuhan diperkirakan melambat pada 2025 dan 2026.

Indikator ekonomi domestik juga memperlihatkan sinyal perlambatan. Keyakinan konsumen belum kembali ke level pra-pandemi meski penjualan ritel meningkat. Produksi industri dinilai kuat, tetapi tidak diikuti oleh peningkatan optimisme bisnis. Di sisi lain, pesanan ekspor baru masih lemah di tengah kebijakan tarif impor dari Amerika Serikat.

Bank Dunia membandingkan kondisi Indonesia dengan China yang mencatat pertumbuhan sekitar 5 persen berkat belanja pemerintah besar. Namun, utang China naik ke 70,8 persen terhadap PDB pada 2025, membatasi ruang stimulus fiskal pada tahun berikutnya. Kendati begitu, Indonesia dinilai masih menjaga disiplin fiskal, dengan defisit anggaran yang tetap terkendali sesuai aturan negara.

  • Penulis: syaiful amri

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Pertamina Blokir 394 Ribu Kendaraan karena Curangi Pengisian BBM Subsidi Play Button

    Pertamina Blokir 394 Ribu Kendaraan karena Curangi Pengisian BBM Subsidi

    • calendar_month Sel, 18 Nov 2025
    • 0Komentar

    JAMBISNIS.COM – Sebanyak 294 ribu nomor kendaraan oleh Pertamina diblokir. Kendaraan-kendaraan ini kedapatan melakukan kecurangan dalam pembelian bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. “Dari sisi pengawasan sistem subsidi, kami telah melakukan identifikasi fraud terhadap 394 ribu nomor kendaraan yang telah kami blokir untuk mengantisipasi dan memitigasi penyalahgunaan BBM subsidi di SPBU,” kata Direktur Utama Pertamina Patra […]

  • Harga Sembako di Kota Jambi Stabil, Cabai Masih Jadi Komoditas Paling Berfluktuasi

    Harga Sembako di Kota Jambi Stabil, Cabai Masih Jadi Komoditas Paling Berfluktuasi

    • calendar_month Jum, 12 Des 2025
    • 0Komentar

    JAMBISNIS.COM –  Harga sejumlah kebutuhan pokok di Kota Jambi tercatat relatif stabil pada Kamis, 12 Desember 2025. Pemantauan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Jambi di tiga pasar utama Pasar Rakyat Talang Banjar, Pasar Kasang, dan Pasar Angso Duo menunjukkan sebagian besar komoditas berada pada level harga sebelumnya. Namun, beberapa komoditas, terutama kelompok cabai, masih mengalami […]

  • Bahlil Targetkan Lelang EPC Proyek Gas Raksasa Blok Masela Dimulai 2026

    Bahlil Targetkan Lelang EPC Proyek Gas Raksasa Blok Masela Dimulai 2026

    • calendar_month Sab, 25 Okt 2025
    • 0Komentar

    JAMBISNIS.COM – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menargetkan proses lelang Engineering, Procurement, and Construction (EPC) untuk proyek gas raksasa Abadi, Blok Masela, dapat dilakukan pada tahun 2026. Setelah lebih dari dua dekade perencanaan, proyek gas Blok Masela kini memasuki babak baru yang diharapkan mampu menjadi mesin pertumbuhan ekonomi kawasan timur Indonesia. […]

  • LPS Ingatkan Bank Nasional Turunkan Bunga Simpanan di Atas Batas Penjaminan

    LPS Ingatkan Bank Nasional Turunkan Bunga Simpanan di Atas Batas Penjaminan

    • calendar_month Sel, 4 Nov 2025
    • 0Komentar

    JAMBISNIS.COM – Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Anggito Abimanyu, meminta perbankan nasional untuk segera menurunkan bunga simpanan yang masih berada di atas Tingkat Bunga Penjaminan (TBP). Menurut Anggito, rata-rata bunga simpanan bank masih lebih tinggi dari batas penjaminan LPS, meskipun lembaganya telah menurunkan TBP beberapa kali dalam dua tahun terakhir. “LPS bersama lembaga […]

  • Menkeu Purbaya Soroti Pemborosan Rumah Sakit, Tagihan BPJS Kesehatan Bengkak Gara-Gara Alkes Tak Efisien

    Menkeu Purbaya Soroti Pemborosan Rumah Sakit, Tagihan BPJS Kesehatan Bengkak Gara-Gara Alkes Tak Efisien

    • calendar_month Rab, 22 Okt 2025
    • 0Komentar

    JAMBISNIS.COM – Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyoroti pemborosan anggaran di sejumlah rumah sakit yang menyebabkan tagihan BPJS Kesehatan membengkak. Inefisiensi pengadaan alat kesehatan (alkes) dinilai menjadi salah satu penyebab meningkatnya beban keuangan lembaga jaminan kesehatan tersebut. Dalam paparannya di Jakarta, Rabu (22/10/2025), Purbaya mencontohkan adanya aturan Kementerian Kesehatan yang mewajibkan rumah sakit memiliki 10 […]

  • Dana Rp 200 Triliun Menganggur, Menkeu Purbaya Ancam Cabut dari Bank BUMN yang Lemot Salurkan Kredit

    Dana Rp 200 Triliun Menganggur, Menkeu Purbaya Ancam Cabut dari Bank BUMN yang Lemot Salurkan Kredit

    • calendar_month Rab, 5 Nov 2025
    • 0Komentar

    JAMBISNIS.COM – Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa memberikan sinyal tegas kepada bank-bank pelat merah terkait rendahnya penyerapan dana pemerintah. Dana Rp 200 triliun yang ditempatkan di lima bank BUMN akan dicabut jika tidak segera disalurkan ke sektor riil. Dalam rapat kerja dengan Komite IV Dewan Perwakilan Daerah (DPD) di Jakarta, Selasa (4/11/2025), Purbaya menegaskan […]

expand_less