Garuda Indonesia Tambah Modal Rp30,4 Triliun, Ekuitas Berbalik Positif Usai PMTHMETD
- account_circle syaiful amri
- calendar_month 21 jam yang lalu
- comment 0 komentar

Ilustrasi – Pesawat Garuda Indonesia di Bandara Soekarno-Hatta. Aksi korporasi PMTHMETD senilai Rp30,4 triliun diharapkan memperkuat permodalan dan mengembalikan ekuitas Garuda ke level positif.
JAMBISNIS.COM – Maskapai pelat merah PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) kembali melakukan langkah besar dalam upaya pemulihan keuangannya. Setelah bertahun-tahun bergulat dengan kerugian dan ekuitas negatif, Garuda bersiap melakukan Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) senilai sekitar USD 1,84 miliar atau setara Rp30,4 triliun (asumsi kurs Rp16.569 per dolar AS).
Langkah ini menjadi bagian penting dari restrukturisasi lanjutan untuk memperbaiki posisi keuangan dan memperkuat struktur permodalan perseroan.
Melansir keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (7/10/2025), tambahan modal ini akan dilakukan melalui dua skema, yakni setoran tunai dan konversi pinjaman pemegang saham oleh PT Danantara Asset Management (Persero) atau DAM, yang merupakan pemegang saham utama Garuda Indonesia.
Pelaksanaan PMTHMETD ini ditujukan untuk memperbaiki nilai ekuitas dan likuiditas perusahaan, memperkuat struktur permodalan, serta mengurangi liabilitas secara konsolidasi. Dengan begitu, Garuda diharapkan bisa mempertahankan keberlanjutan usaha dan memperkuat pondasi bisnis di tengah tantangan industri penerbangan global.
Dari total dana Rp30,4 triliun tersebut, sekitar 29% akan dialokasikan untuk pembiayaan modal kerja dan operasional, 37% untuk peningkatan modal anak usaha Citilink, 22% untuk ekspansi armada, serta 12% untuk pembayaran utang pembelian bahan bakar Citilink kepada Pertamina untuk periode 2019–2021.
Setelah transaksi ini selesai, ekuitas Garuda Indonesia diproyeksikan berbalik positif menjadi sekitar USD 349,9 juta, dari posisi negatif USD 1,49 miliar per 30 Juni 2025. Rasio lancar (current ratio) diperkirakan meningkat dari 0,44x menjadi 1,53x, sementara debt-to-equity ratio akan membaik signifikan ke level 21,74 kali.
Garuda Indonesia akan meminta persetujuan atas aksi korporasi ini dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang dijadwalkan berlangsung pada 12 November 2025 di Tangerang. Namun, setelah aksi korporasi ini, porsi kepemilikan publik diperkirakan akan terdilusi dari 27,46% menjadi sekitar 5,03%.
DAM sebagai pihak yang melakukan setoran tunai dan konversi pinjaman disebut berkomitmen penuh mendukung restrukturisasi dan keberlanjutan bisnis Garuda Indonesia. Manajemen memastikan pelaksanaan PMTHMETD dilakukan secara wajar dan sesuai ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tanpa menimbulkan benturan kepentingan.
Garuda Indonesia menegaskan, suntikan modal jumbo ini merupakan bagian dari program penyehatan korporasi yang telah memperoleh persetujuan Surat Menteri BUMN No. S-373/MBU/06/2025, serta restu Presiden RI melalui surat B-299/M/D-1/HK.02.02/06/2025.
Program ini melanjutkan rangkaian restrukturisasi yang sebelumnya telah mencakup negosiasi utang dengan lessor, efisiensi operasional, dan restrukturisasi organisasi. Dengan tambahan modal baru, Garuda berharap bisa memperluas kapasitas armada, memperkuat layanan Citilink, serta meningkatkan kepercayaan investor dan mitra global.
- Penulis: syaiful amri
Saat ini belum ada komentar