Kualitas Kredit Bank di Indonesia Makin Memburuk, NPL dan LaR Naik di Mei 2025

Ilustrasi tumpukan uang rupiah
Ilustrasi tumpukan uang rupiah
Reporter

-

Editor

Syaiful Amri

JAMBISNIS.COM - Kualitas kredit di industri perbankan Indonesia terus mengalami tekanan. Data terbaru Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan tren kenaikan rasio kredit bermasalah hingga Mei 2025.

Salah satu indikator utama adalah rasio kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) gross yang naik menjadi 2,29% pada Mei 2025. Angka ini meningkat dari 2,24% pada April 2025 dan 2,08% di akhir Desember 2024. Meski begitu, angka ini masih lebih rendah dibandingkan Mei 2024 yang mencapai 2,34%.

Sementara itu, rasio NPL net juga mengalami kenaikan menjadi 0,85%. Padahal sebelumnya NPL net hanya 0,79% di Mei 2024, 0,74% di Desember 2024, dan 0,83% pada April 2025. Ini menunjukkan adanya tren pelemahan kualitas kredit yang terus terjadi secara perlahan.

Tak hanya itu, indikator lain seperti Loan at Risk (LaR) juga menunjukkan peningkatan risiko. Pada Mei 2025, LaR tercatat di angka 9,93%, naik dari 9,28% di Desember 2024 dan sedikit lebih tinggi dari 9,92% pada April 2025.

Meski ada peningkatan, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae, menyebut kualitas kredit perbankan masih terkendali.

“Kualitas kredit tetap terjaga,” kata Dian dalam konferensi pers, Selasa (8/7).