Daya Beli Melemah, Kredit Bermasalah Rumah Tangga Ikut Menanjak

ILUSTRASI: Pelemahan daya beli masyarakat berpotensi meningkatkan risiko KPR bermasalah. (F:Ist)
ILUSTRASI: Pelemahan daya beli masyarakat berpotensi meningkatkan risiko KPR bermasalah. (F:Ist)
Reporter

-

Editor

Darmanto Zebua

JAMBISNIS.COM - Rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) sektor rumah tangga bergerak naik menjelang pertengahan 2025. Daya beli masyarakat yang melemah disinyalir menjadi penyebabnya.

Berdasarkan Statistik Sistem Keuangan Indonesia terbitan Bank Indonesia (BI) dikutip dari Bisnis.com, penyaluran kredit perbankan kepada sektor rumah tangga mencapai Rp1.870,48 triliun per April 2025. Realisasi ini tumbuh 9,15% secara tahunan (year-on-year/yoy) dari sebelumnya Rp1.713,75 triliun.

Namun demikian, rasio kredit bermasalah pada sektor yang sama tercatat sebesar 2,33% hingga bulan keempat tahun ini. Jumlah ini meningkat dibandingkan pada Januari 2025 yang sebesar 2,17%. Persentase tersebut bahkan merupakan yang tertinggi dalam beberapa tahun terakhir. Pada akhir 2024, NPL sektor rumah tangga tercatat sebesar 2,02%, menanjak dari akhir 2023 yang sebesar 1,80%, serta akhir 2022 dan 2021 yang masing-masing senilai 1,63% dan 1,77%.

Lebih lanjut, komponen kredit pemilikan rumah (KPR) menjadi penyumbang NPL tertinggi untuk sektor rumah tangga pada April 2025, yakni sebesar 3,07%.

Komponen kredit kendaraan bermotor (KKB) berada di posisi kedua dengan tingkat NPL 2,35%, diikuti kredit rumah tangga lainnya sebesar 2,13%, kartu kredit perbankan untuk rumah tangga sebesar 2,04%, kredit multiguna sebanyak 1,64%, serta kredit peralatan rumah tangga (1,08%).

Dibandingkan dengan periode sama tahun lalu, NPL masing-masing komponen tersebut juga meningkat. NPL KPR rumah tangga pada April 2024 tercatat sebesar 2,58%, KKB sebesar 2,15%, kredit rumah tangga lainnya senilai 1,18%, kartu kredit rumah tangga (1,79%), serta kredit multiguna (1,48%). Hanya NPL komponen kredit peralatan rumah tangga yang turun secara tahunan dari sebelumnya 1,48%.