-
Darmanto Zebua
JAMBISNIS.COM – China dan Malaysia tengah menjajaki pembicaraan awal terkait pembangunan pabrik pengolahan logam tanah langka (rare earth) di Malaysia. Proyek ini melibatkan dana kekayaan Negeri Jiran, Khazanah Nasional, yang akan bermitra dengan perusahaan pelat merah China.
Menurut para sumber yang diwawancarai Reuters, apabila kerja sama bilateral itu terwujud maka bakal menandai perubahan besar dalam kebijakan Negeri Tirai Bambu.
Selama ini China telah menjadi pemasok dan pengolah logam tanah langka terbesar di dunia. Tetapi belum lama ini pemerintah mengeluarkan larangan ekspor teknologi pengolahannya guna menjaga dominasi industri tersebut.
Sekarang China dikabarkan siap menukar teknologi pengolahan dengan akses terhadap cadangan logam tanah langka Malaysia yang belum dimanfaatkan. Sebagai upaya menekan persaingan dari perusahaan Australia, Lynas Rare Earths yang memiliki fasilitas pengolahan di negara bagian Pahang.
Baik Kementerian Sumber Daya Alam maupun Kementerian Perdagangan Malaysia tidak segera memberikan tanggapan atas permintaan komentar terkait pembicaraan tersebut.
Kepala Petugas Investasi Khazanah, Hisham Hamdan juga menolak memberikan konfirmasi detail seputar pembahasan proyek kilang karena masih “terlalu dini.” Ia hanya menyebut bahwa industri logam tanah langka memang menjadi salah satu fokus eksplorasi dana tersebut.