Prabowo Minta Maaf ke Pengungsi Aceh: Listrik Belum Pulih, Pemerintah Janji Percepat Bantuan
- account_circle syaiful amri
- calendar_month Jum, 12 Des 2025
- comment 0 komentar

Presiden Prabowo Subianto (kiri) menyapa anak-anak dan pengungsi di posko pengungsian Desa Belee Panah, Kabupaten Bireuen, Aceh, Ahad (7/12/2025).Foto: ANTARA FOTO/Irwansyah Putra
JAMBISNIS.COM – Presiden RI Prabowo Subianto meninjau posko pengungsian korban banjir bandang di sekitar Jembatan Aceh Tamiang, Provinsi Aceh, Jumat (12/12/2025). Dalam kunjungan tersebut, Prabowo menyampaikan permohonan maaf kepada warga karena belum semua bantuan dapat tersalurkan secara merata.
Prabowo hadir didampingi sejumlah pejabat, di antaranya Bupati Aceh Tamiang Armia Fahmi, Gubernur Aceh Muzakir Manaf, Kepala BNPB Letjen Suharyanto, Menteri Sosial Saifullah Yusuf, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Di hadapan ratusan pengungsi, Prabowo menyampaikan bahwa pemerintah terus bekerja mempercepat pemulihan pascabencana, termasuk distribusi logistik dan pemulihan infrastruktur dasar.
“Pemerintah akan turun membantu semuanya. Saya minta maaf kalau masih ada yang belum dapat bantuan. Kita sedang kerja keras,” ujar Prabowo.
Menurutnya, sejumlah hambatan teknis mengakibatkan beberapa layanan dasar belum sepenuhnya pulih, terutama aliran listrik.
“Mungkin listrik yang belum ya? Sudah mulai tersambung? Kita berusaha. Kita tahu di lapangan sulit, keadaannya sulit, kita atasi bersama,” kata Prabowo.
PLN bersama pemerintah daerah terus memperbaiki jaringan listrik yang rusak akibat banjir bandang dan longsor di Aceh Tamiang. Puluhan gardu serta tiang distribusi dilaporkan rusak, sementara beberapa lokasi masih terisolasi sehingga akses teknisi terhambat.
Hingga Jumat siang, sebagian wilayah sudah mulai mendapatkan suplai listrik, namun puluhan desa lainnya masih bergantung pada genset bantuan BNPB dan TNI.
Banjir bandang dan longsor yang melanda Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat sejak akhir November 2025 tercatat sebagai salah satu bencana terbesar dalam dua dekade terakhir. Ribuan rumah rusak, jembatan terputus, serta ratusan ribu warga mengungsi.
Dalam kunjungan tersebut, Prabowo menegaskan bahwa pemerintah pusat telah menyiapkan:
- Bantuan logistik tambahan seperti beras, makanan siap saji, air bersih, dan obat-obatan.
- Relokasi darurat untuk warga yang rumahnya hilang atau berada di zona bahaya.
- Percepatan perbaikan listrik di Aceh Tamiang dan wilayah terdampak lain.
“Kita akan pulihkan semuanya. Saya minta saudara-saudara bersabar. Ini musibah berat, tapi kita atasi bersama,” ujarnya.
- Penulis: syaiful amri

Saat ini belum ada komentar