Syaiful Amri
Syaiful Amri
Secara regional, posisi NTP Jambi di Sumatera cukup kompetitif. Dengan nilai 170,94, Jambi berada di peringkat ketiga tertinggi dari 10 provinsi di pulau Sumatera. Provinsi Bengkulu menempati posisi pertama dengan NTP tertinggi, yaitu di atas 200. Sementara itu, Provinsi Aceh justru mencatat penurunan NTP, menjadi satu-satunya provinsi di Sumatera yang mengalami tren negatif bulan ini. Hal ini menunjukkan bahwa secara umum, daya beli petani Jambi relatif baik dan terus meningkat, namun masih ada ruang untuk memperkuat posisi Jambi sebagai provinsi agraris yang kompetitif secara nasional.
Selain NTP dan NTUP, Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) perdesaan di Jambi juga naik sebesar 0,77 persen. Kenaikan terbesar terjadi pada kelompok pengeluaran makanan, minuman, dan tembakau yang mencapai 1,32 persen. Ini menunjukkan peningkatan belanja rumah tangga petani, yang secara tidak langsung mencerminkan kondisi ekonomi keluarga petani yang lebih stabil dan meningkat. Namun, ada beberapa kelompok pengeluaran yang justru mengalami penurunan, seperti transportasi dan perumahan. Penurunan pada sektor transportasi ini dapat menjadi sinyal awal tekanan harga bahan bakar atau perubahan pola konsumsi masyarakat desa.
Kenaikan NTP dan NTUP Jambi di Agustus 2025 menjadi sinyal positif bahwa sektor pertanian masih tumbuh kuat, terutama di subsektor hortikultura dan perkebunan. Namun, tekanan masih dirasakan oleh petani di sektor peternakan dan perikanan. Pemerintah daerah diharapkan dapat memberikan perhatian lebih terhadap subsektor-sektor yang tertinggal ini, agar pertumbuhan ekonomi petani dapat merata dan berkelanjutan. Dukungan berupa stabilisasi harga, akses distribusi yang lebih baik, serta bantuan biaya produksi menjadi penting untuk menjaga agar seluruh petani Jambi dapat merasakan manfaat dari pertumbuhan ekonomi di sektor pertanian.