Syaiful Amri
Syaiful Amri
JAMBISNIS.COM - Pertumbuhan kredit untuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) tercatat melambat pada Agustus 2025. Bank Indonesia (BI) mencatat penyaluran kredit UMKM naik 1,3% year on year (YoY) dengan total nilai mencapai Rp 1.494,5 triliun. Angka ini lebih rendah dibandingkan Juli 2025 yang tumbuh 1,8% YoY dengan nilai Rp 1.496,7 triliun.
Pertumbuhan kredit UMKM tersebut ditopang terutama oleh usaha kecil yang tumbuh 9,5% YoY. Sementara itu, kredit usaha mikro dan menengah justru terkontraksi masing-masing sebesar 3,4% YoY dan 0,8% YoY.
Berdasarkan jenis penggunaan, kredit investasi tumbuh 4,3% YoY, sedangkan kredit modal kerja naik tipis 0,1% YoY. Hingga Agustus 2025, kredit usaha mikro tercatat Rp 644,7 triliun, usaha kecil Rp 520,5 triliun, dan usaha menengah Rp 329,2 triliun.
Sementara itu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui POJK Nomor 19 Tahun 2025 memberikan ruang bagi perbankan dan lembaga keuangan non-bank untuk melakukan hapus buku atau hapus tagih terhadap kredit macet UMKM. Namun, data debitur tetap wajib dicatat demi menjaga rekam jejak keuangan pelaku usaha.
Kebijakan ini diharapkan mampu mendukung kelancaran pemberian akses pembiayaan baru bagi UMKM sehingga sektor ini tetap tumbuh dan berkontribusi pada perekonomian nasional.