Syaiful Amri
Syaiful Amri
JAMBISNIS.COM - Harga batu bara belakangan ini mengalami kenaikan, terutama untuk kontrak GC Newcastle. Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI) menyebutkan bahwa salah satu pemicu kenaikan ini adalah gangguan pasokan dari Australia akibat cuaca ekstrem.Namun, di sisi lain, harga untuk kontrak batu bara lainnya justru cenderung menurun. Hal ini disebabkan oleh pasokan global yang melimpah dan penurunan permintaan akibat tren peralihan ke energi baru terbarukan (EBT). Gita Mahyarani, Plt Direktur Eksekutif APBI, menjelaskan bahwa meskipun harga sempat fluktuatif, saat ini cenderung stabil atau sideways.
Berdasarkan data Bloomberg pada 27 Mei 2025, harga kontrak aktif batu bara di Newcastle ditutup menguat 0,54% menjadi US$111,1 per metrik ton, level tertinggi dalam hampir dua bulan. Kenaikan dalam tiga hari beruntun mencapai 5,72%. Namun, secara year to date (ytd), harga batu bara masih melemah 16% dan dalam 12 bulan terakhir sudah minus 25%.
Peningkatan produksi batu bara di China, yang merupakan salah satu eksportir besar, juga turut memengaruhi tren harga. China Shenhua Energy Co., produsen batu bara terbesar di China, bahkan melaporkan penurunan laba dan menghentikan pembelian batu bara asing karena persediaan yang tinggi.
Asosiasi Transportasi dan Distribusi Batu Bara China (CCTD) memproyeksikan produksi batu bara China akan naik 1,5% yoy pada 2025 menjadi 4,82 miliar ton. Sementara itu, impor batu bara China diperkirakan turun 1,9% yoy menjadi 525 juta ton pada 2025. Permintaan domestik China diramal tumbuh 1% yoy tahun ini, ditopang sektor kelistrikan dan kimia, meski konsumsi dari industri konstruksi dan logam diprediksi terus menurun. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan kinerja ekspor batu bara Indonesia pada Maret 2025 sebesar US$1,97 miliar, anjlok 5,54% dibandingkan bulan sebelumnya dan turun 23,14% secara tahunan. Komoditas ini menyumbang 9,03% dari total ekspor nonmigas Indonesia pada Maret 2025, dengan China, Amerika Serikat (AS), dan India menjadi tiga negara tujuan ekspor utama.(*)