Kisah Petani Sawit Swadaya di Riau: Dari Buruh Panen Jadi Pemimpin Gapoktan yang Suplai Dapur Indonesia

Ketua Gapoktan Manunggal Sakti Siak Budi Santoso
Ketua Gapoktan Manunggal Sakti Siak Budi Santoso
Reporter

Syaiful Amri

Editor

Syaiful Amri

JAMBISNIS.COM - Di tengah sunyi kebun sawit di Kabupaten Siak, Riau, Budi Santoso memulai pagi dengan semangat. Mantan buruh panen yang kini memimpin Gapoktan Manunggal Sakti ini adalah sosok penting dalam rantai pasok minyak sawit nasional.

Sejak tahun 2000, Budi meniti perjalanan dari buruh harian hingga memiliki kebun sawit sendiri. Kini, ia mengelola dua hektare lahan dan membina 143 petani sawit swadaya. Buah sawit yang dipanen dari kebunnya bisa menjadi bahan mentega, sabun, hingga kosmetik yang digunakan masyarakat sehari-hari.

“Saya bangga, dari kebun ini, hasil panennya bisa sampai ke dapur orang banyak,” ujar Budi kepada Kompas.com, Rabu (30/7/2025).

Perjalanan dari Buruh Panen ke Pemimpin Gapoktan

Budi dan istrinya merantau dari Boyolali, Jawa Tengah, ke Riau, dan mengawali hidup sebagai buruh penyemprot dan pemupuk. Berkat ketekunan dan bantuan pinjaman bank, ia akhirnya bisa membeli kebun sawit.

Kini, bersama Gapoktan Manunggal Sakti, ia membina petani dalam proses panen, pengiriman ke pabrik kelapa sawit (PKS), hingga mengatur surat pengantar buah (SPB). Produksi mereka diproses oleh PKS PT BIM Siak menjadi crude palm oil (CPO) dan inti sawit (kernel).