Bapanas Ungkap Penjualan Beras SPHP Turun Gara-Gara Program Gerakan Pangan Murah TNI/Polri

Ilustrasi: Pedagang beras SPHP sedang memajangkann beras di tokonya
Ilustrasi: Pedagang beras SPHP sedang memajangkann beras di tokonya
Reporter

Syaiful Amri

Editor

Syaiful Amri

JAMBISNIS.COM - Badan Pangan Nasional (Bapanas) mengungkap bahwa minat masyarakat untuk membeli beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) mengalami penurunan. Penurunan ini disebabkan oleh program Gerakan Pangan Murah (GPM) yang digelar oleh TNI dan Polri dengan harga jual lebih rendah.

Direktur Kewaspadaan Pangan dan Gizi Bapanas, Nita Yulianis, menjelaskan bahwa para mitra penyalur seperti Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDKMP) dan Rumah Pangan Kita (RPK) melaporkan adanya penurunan minat warga membeli beras SPHP karena harga GPM yang lebih murah.

“Mitra penyaluran kios pangan, KDKMP, dan RPK melaporkan menurunnya minat warga dalam membeli beras SPHP akibat GPM yang dilakukan oleh TNI/Polri,” ujar Nita dalam rapat koordinasi pengendalian inflasi daerah 2025 di Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Senin (6/10/2025).

Menurut Nita, beras SPHP dalam program GPM TNI/Polri dijual dengan harga setara harga af gudang, sehingga menyulitkan mitra lain menjualnya dengan margin di atas harga tersebut.

“Dalam hal ini, beras SPHP yang terdapat pada GPM TNI/Polri dijual dengan harga setara af gudang, sehingga menyulitkan mitra lainnya dalam menjual beras SPHP di atas harga itu,” jelasnya.

Untuk menghindari kesalahpahaman antarpenyalur, Bapanas mengimbau agar dilakukan koordinasi antarmitra mengenai harga dan mekanisme distribusi beras SPHP.