1.240 Ditangkap Usai Demo Anarkis Jakarta, Kerusakan Fasilitas Sentuh Rp55 Miliar

Polisi Tangkap 1.240 orang yang merusak fasilitas umum dan penjarahan pada aksi demo di jakarta
Polisi Tangkap 1.240 orang yang merusak fasilitas umum dan penjarahan pada aksi demo di jakarta
Reporter

Syaiful Amri

Editor

Syaiful Amri

JAMBISNIS.COM - Aksi demonstrasi besar-besaran di Jakarta yang berlangsung sejak akhir Agustus 2025 berujung pada kerusuhan. Kepolisian Daerah (Polda) Metro Jaya mengonfirmasi bahwa sebanyak 1.240 orang telah diamankan karena diduga terlibat dalam kericuhan, perusakan, hingga penjarahan fasilitas umum. Mayoritas massa disebut berasal dari luar wilayah DKI Jakarta.

Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Asep Edi Suheri, dalam keterangannya di Balai Kota Jakarta, menyampaikan bahwa penangkapan dilakukan sejak 25 hingga 29 Agustus 2025. “Mereka berasal dari berbagai daerah, seperti Jawa Barat dan Banten. Ada pelajar STM, mahasiswa, guru, hingga warga yang ikut-ikutan,” ujar Asep.

Irjen Asep menegaskan bahwa pihak kepolisian telah mengidentifikasi sejumlah aktor intelektual di balik aksi rusuh, termasuk pelaku pembakaran halte dan perusakan fasilitas publik. “Kami sudah mendeteksi mereka, tinggal menunggu waktu untuk kami ambil tindakan tegas,” tegasnya.

Ia juga mengingatkan bahwa aparat TNI-Polri akan menindak tegas aksi anarkis, sesuai instruksi dari Presiden, Kapolri, dan Panglima TNI. “Namun, bagi mereka yang menyampaikan aspirasi secara damai, itu tetap dilindungi oleh undang-undang,” lanjutnya.

Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, mengumumkan bahwa Pemprov DKI akan menanggung sepenuhnya biaya pengobatan 716 warga yang mengalami luka-luka akibat kericuhan demo. “Semua biaya pengobatan ditanggung Pemprov. Ini bentuk tanggung jawab kami kepada masyarakat,” ucapnya saat konferensi pers di Balaikota Jakarta.

Dampak fisik dari demo rusuh ini tidak main-main. Setidaknya 22 halte Transjakarta mengalami kerusakan, di mana 6 di antaranya hangus terbakar dan dijarah. Sisanya rusak akibat vandalisme, seperti pecahnya kaca, kursi hancur, serta coretan di dinding halte.