Harga Minyak Dunia Turun Lagi, Brent di USD 63,38 per Barel dan WTI di USD 59,43
- account_circle syaiful amri
- calendar_month Jum, 7 Nov 2025
- comment 0 komentar

JAMBISNIS.COM – Harga minyak dunia kembali turun pada perdagangan Kamis (6/11/2025) atau Jumat pagi waktu Jakarta. Penurunan ini terjadi karena investor menimbang potensi kelebihan pasokan serta pelemahan permintaan dari Amerika Serikat, konsumen minyak terbesar di dunia. Mengutip CNBC, harga minyak mentah Brent turun 0,22% atau 14 sen menjadi USD 63,38 per barel. Sementara itu, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) melemah 0,29% atau 17 sen ke posisi USD 59,43 per barel.
Penurunan harga ini memperpanjang tren negatif selama tiga bulan berturut-turut, di tengah kekhawatiran pasar terhadap kelebihan pasokan global. Kondisi ini dipicu oleh OPEC+ yang terus meningkatkan produksi, ditambah produksi tinggi dari negara produsen minyak non-OPEC.
“Pasar terus dihantui oleh kelebihan pasokan terbesar dalam sejarah, dan ini menjadi hambatan utama bagi harga minyak,” ujar John Kilduff, mitra di Again Capital, dikutip dari CNBC.
Selain pasokan, permintaan global juga menjadi sorotan. Hingga 4 November 2025, permintaan minyak dunia hanya naik sekitar 850.000 barel per hari, di bawah proyeksi 900.000 barel per hari yang sebelumnya diperkirakan oleh JPMorgan.
Pada perdagangan sebelumnya, harga minyak juga melemah setelah Badan Informasi Energi AS (EIA) melaporkan bahwa stok minyak mentah AS naik 5,2 juta barel menjadi 421,2 juta barel dalam sepekan terakhir.
Kilduff menambahkan, “Rendahnya tingkat operasional kilang di AS menunjukkan lemahnya permintaan minyak mentah, terutama karena masih berlangsungnya musim pemeliharaan kilang. Faktor ini secara fundamental menekan harga minyak dunia.”
Selain data stok dan permintaan, harga minyak dunia juga dipengaruhi oleh kebijakan produksi dari Arab Saudi dan negara anggota OPEC+ lainnya. Arab Saudi dikabarkan mulai menurunkan harga jual minyaknya ke pasar Asia dan Eropa untuk menjaga pangsa pasar di tengah persaingan ketat.
Dengan tren ini, analis memperkirakan harga minyak akan tetap berada di kisaran USD 60–65 per barel dalam jangka pendek, kecuali ada kejutan geopolitik atau pemangkasan produksi besar-besaran dari OPEC+.
- Penulis: syaiful amri

Saat ini belum ada komentar