Waspada! Biaya Konstruksi Melonjak Drastis: Efek Domino Konflik Timur Tengah

PROPERTI: Para pekerja  tengah menyiapkan kontruksi untuk melanjutkan pembangunan gedung.
PROPERTI: Para pekerja tengah menyiapkan kontruksi untuk melanjutkan pembangunan gedung.
Reporter

-

Editor

Darmanto Zebua

JAMBISNIS.COM - Konflik Timur Tengah ternyata berpotensi menimbulkan efek domino yang signifikan pada berbagai sektor, termasuk real estate di Indonesia.

Menurut Senior Research Advisor Knight Frank Indonesia Syarifah Syaukat, konflik di Timur Tengah pada dasarnya tidak memberikan dampak langsung pada sektor properti, namun akan memicu lonjakan harga minyak global.

"Ini adalah titik awal dari efek domino. Kenaikan harga minyak secara otomatis akan berdampak pada biaya energi dan logistik yang lebih tinggi," ujar Sarie dikutip Kompas.com, Selasa (24/6/2025).

Bagi sektor properti, ini berarti biaya konstruksi akan melonjak drastis yang dipicu bahan bakar untuk alat berat, transportasi material bangunan, dan lain-lain akan lebih mahal.

Selain itu, biaya operasional juga membengkak. Pengelolaan gedung, listrik, dan biaya logistik lainnya juga akan terkena imbasnya. Peningkatan biaya-biaya ini pada akhirnya dapat memengaruhi harga jual properti atau margin keuntungan pengembang.

Selain dampak biaya, meningkatnya ketegangan geopolitik juga dapat membuat investor menjadi lebih berhati-hati. Ketika ketidakpastian global meningkat, investor cenderung menunda atau memikirkan ulang investasi, terutama pada proyek-proyek jangka panjang yang sangat bergantung pada pendanaan eksternal. Mengapa demikian? Proyek properti jangka panjang membutuhkan komitmen modal yang besar dan seringkali melibatkan pinjaman dari lembaga keuangan. Jika kondisi ekonomi global tidak menentu, pemberi pinjaman mungkin menjadi lebih ketat dalam memberikan kredit, dan investor sendiri akan mencari aset yang lebih aman atau likuid.